Newestindonesia.co.id, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan proaktif menindaklanjuti surat viral istri Menteri UMKM, Maman Abudurahman. Surat itu terkait permintaan kepada Kedutaan Besar RI di sejumlah negara Eropa untuk mendampingi istri Maman, Agustina Hastarini.
“Ya, KPK dalam penanganan perkara, baik penindakan dan upaya-upaya pencegahan dan penyidikan tidak hanya berasal dari pengaduan masyarakat. Tapi juga KPK secara proaktif ya melakukan case-briefing, melakukan analisis dan kajian terkait sektor-sektor rawan terjadinya korupsi,” kata Juru bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, dikutip melalui RRI Minggu (6/7/2025).
Menurutnya, tidak hanya terkait laporan masyarakat, namun juga temuan-temuan yang dirasa janggal oleh KPK akan ditindaklanjuti. “Sehingga KPK di sini proaktif dalam menjalankan kerja-kerja pemberantasan korupsi,” kata Budi.
Maman telah mendatangi gedung KPK untuk memberikan klarifikasi seputar isu tersebut. Maman mengaku diterima oleh Deputi Bidang Informasi dan Data (INDA) KPK Eko Marjono.
Maman mengatakan, tujuan istrinya pergi ke Eropa untuk menemani anaknya dalam rangka mengikuti pertandingan misi budaya. “Berangkat ke sana 27 orang anak-anak muda, anak-anak kita yang dengan segala harapan besar ingin berprestasi buat bangsa,” kata Maman.
Menurutnya, kepergian sang istri dan anak tidak menggunakan uang negara. Kedatangannya ke KPK sekaligus menyerahkan dokumen perjalanan.
“Saya sampaikan 1 rupiah pun tidak ada uang dari uang negara, 1 rupiah pun tidak ada uang dari pihak lainnya. Saya tunjukkan dan saya sampaikan dokumen-dokumen pembayaran tiket langsung dari rekening pribadi istri saya,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar surat berkop Kementerian UMKM terkait kunjungan istrinya, Agustina Hastarini, ke sejumlah negara di Eropa. Dokumen itu viral karena meminta pendampingan dari beberapa kantor Kedutaan Besar untuk kegiatan misi budaya yang diikuti oleh istrinya.
Surat bertanggal akhir Juni 2025 itu menyebutkan rencana kunjungan Agustina ke beberapa kota. Seperti Istanbul, Pomorie, Sofia, Amsterdam, Brussels, Paris, Lucerne, dan Milan selama dua pekan, mulai 30 Juni- 14 Juli 2025.
Surat tersebut juga memohon dukungan dan pendampingan dari beberapa perwakilan diplomatik Indonesia selama kegiatan berlangsung. Nama Menteri Maman Abdurrahman juga tercantum sebagai pihak tembusan bersama dua pejabat dari Kementerian Luar Negeri.
Editor: DAW
