Newestindonesia.co.id, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah tuduhan yang menyebut Israel terlibat dalam pembunuhan tokoh konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk.
Dilansir dari The Independent melalui Kompas, Kamis (18/9/2025), Netanyahu menyebut isu itu sebagai “kebohongan besar yang mengerikan.” Diketahui, Charlie Kirk tewas ditembak di Universitas Utah Valley pada 10 September lalu.
Polisi menetapkan Tyler Robinson sebagai tersangka dan mendakwanya dengan pasal pembunuhan berencana.
Namun, sejak kematian Kirk, perdebatan politik di Amerika Serikat semakin panas. Baik kubu liberal maupun konservatif saling menuding, hingga muncul teori konspirasi yang menyeret Israel.
Sejumlah klaim di media sosial menuding Badan Intelijen Israel (Mossad), loyalis MAGA, hingga kelompok sayap kanan ekstremis “Groypers” berada di balik penembakan Kirk. Netanyahu langsung membantah tuduhan itu melalui sebuah video di platform X. “Joseph Goebbels, Menteri Propaganda Nazi, mengatakan bahwa semakin besar kebohongan, semakin cepat ia menyebar,” ucap Netanyahu.
“Seseorang telah menciptakan kebohongan besar yang mengerikan, bahwa Israel ada hubungannya dengan pembunuhan tragis Charlie Kirk. Ini gila, ini salah, ini keterlaluan,” tegasnya. Dalam bantahannya tersebut, Netanyahu juga menyampaikan penghormatannya kepada Kirk.
“Charlie Kirk adalah raksasa, talenta sekali dalam satu abad yang membela kebebasan, membela Amerika, membela peradaban Yudeo-Kristen kita bersama. Charlie mencintai Israel, mencintai orang Yahudi, dia menuliskannya dalam sebuah surat kepada saya beberapa bulan lalu,” ujarnya.
Meski Netanyahu menekankan kedekatan Kirk dengan Israel, sejumlah komentator MAGA menilai sebaliknya. Mereka menyebut Kirk sebenarnya lebih kritis terhadap pemerintahan Netanyahu ketimbang yang ditampilkan di depan publik.
Mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, dalam programnya pekan ini mengatakan bahwa Kirk “tidak menyukai Bibi Netanyahu.”
Carlson menuduh Netanyahu sebagai “kekuatan destruktif” dan menyebut Kirk “terkejut” dengan apa yang terjadi di Gaza. Israel sendiri tengah menghadapi krisis dukungan publik internasional seiring intensifnya perang di Gaza. Sebagian kalangan konservatif di Amerika kini juga mulai lebih terbuka melontarkan kritik terhadap strategi militer Israel.
Tak lama setelah kabar kematian Kirk, Netanyahu mengunggah ucapan penghormatan untuk sang aktivis di X.
“Seorang sahabat Israel yang berhati singa, ia melawan kebohongan dan berdiri tegak demi peradaban Yudeo-Kristen,” tulis Netanyahu. “Saya berbicara dengannya hanya dua minggu lalu dan mengundangnya ke Israel. Sayangnya, kunjungan itu tidak akan pernah terjadi.
Kita kehilangan seorang manusia luar biasa. Kebanggaannya pada Amerika dan keyakinannya pada kebebasan berbicara akan memberi dampak abadi. Beristirahatlah dengan damai, Charlie Kirk,” tambahnya.
Editor: DAW
