Connect with us

Hi, what are you looking for?

Newest Indonesia

Nasional

BUDAYA GO! 2025, Rangkaian Kompetisi Inovasi Digital Berbasis Budaya Yang Diikuti 33 Provinsi

Foto: dok. Kemenbud

Newestindonesia.co.id, Rangkaian kompetisi inovasi digital berbasis budaya, BUDAYA GO! 2025 mencapai puncaknya melalui Malam Apresiasi yang berlangsung di Pos Bloc, Jakarta Pusat.

Wakil Menteri Kebudayaan RI (Wamenbud), Giring Ganesha memberikan apresiasi kepada finalis dan pemenang. Ia menegaskan bahwa kehadiran teknologi tidak perlu dipertentangkan dengan tradisi.

“Artificial Intelligent (AI) tidak boleh menggantikan peran manusia dan budayawan, tetapi AI harus membantu budayawan melestarikan dan mengembangkan kebudayaan,” ujar Giring, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (9/12/2025).

Diawali dengan mengheningkan cipta dan doa bersama bagi para korban yang terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, acara ini diselenggarakan, sekaligus menjadi penanda berakhirnya proses seleksi panjang yang diikuti ratusan peserta dari berbagai wilayah Indonesia sejak Oktober lalu.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Program yang digagas Kemenbud melalui Direktorat Pengembangan Budaya Digital tersebut dirancang untuk menghubungkan ekosistem budaya dengan teknologi, sekaligus mendorong lahirnya inovasi digital yang relevan bagi pemajuan kebudayaan.

Kompetisi tahun ini mencatat partisipasi 627 tim dari 33 provinsi yang terbagi dalam kategori Pelajar/Mahasiswa dan Profesional.

Berdasarkan hasil seleksi, 20 tim terpilih melaju ke Grand Final di Jakarta, terdiri dari 10 tim kategori Pelajar/Mahasiswa dan 10 tim kategori Profesional.

Selama empat hari, para finalis mengikuti pameran karya, penjurian, dan sesi demonstrasi produk di hadapan dewan juri yang berasal dari akademisi, praktisi teknologi, dan pelaku budaya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Giring turut menyampaikan jalan kebudayaan harus berjalan dengan benar. Menurut Giring, menjaga orisinalitas kebudayaan merupakan tugas Kemenbud.

Tetapi, kata Giring, tugas tenaga muda adalah mengembangkan dan memanfaatkannya agar kebudayaan menjadi sumber penghasilan yang memiliki unsur ekonominya, bisnis, dan menghadirkan lapangan pekerjaan.

Baca juga:  Viral Pria Kepergok Curi HP Di Mal Grand Indonesia, Salam Olahraga Meleset

Giring mengingatkan karya para peserta tidak boleh berhenti setelah kompetisi usai. Menurut Giring, pemerintah siap memfasilitasi kolaborasi lanjutan agar produk-produk digital tersebut bisa terhubung dengan industri kreatif, museum, maupun institusi pendidikan.

“Teman-teman harus terus didukung. Karena bagi saya, 20 karya ini adalah pemenang,” kata Giring.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kita akan perkenalkan ke jaringan-jaringan yang tepat,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pengembangan Budaya Digital Kemenbud Andi Syamsu Rijal menyebutkan kompetisi ini bukan hanya ajang penilaian, tetapi langkah strategis untuk memperkuat posisi budaya Indonesia di ruang digital.

Dari ratusan tim, akhirnya 20 tim paling unggul berdiri di hadapan kita dengan karya terbaik mereka. Banyak di antaranya sudah menggunakan teknologi tingkat lanjut seperti AI, AR/VR, hingga pengembangan gim untuk edukasi budaya.

“Seluruh inovasi finalis tahun ini bergerak dalam tiga area utama: literasi budaya, konservasi digital, dan pengembangan ekonomi budaya,” jelas Andi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Meski pemenang sudah ditetapkan, pihak penyelenggara menegaskan bahwa kompetisi ini tidak sekadar mencari karya terbaik, melainkan membangun ekosistem budaya digital jangka panjang.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra menyebut karya para finalis sebagai ‘embrio ekosistem’ yang kelak dapat memperkuat posisi budaya Indonesia di era yang semakin terdigitalisasi.

Malam Apresiasi ditutup dengan pengumuman juara dari kedua kategori, masing-masing tiga pemenang utama dan tujuh tim harapan. Total apresiasi yang diberikan mencapai Rp 455 juta.

Adapun tim pemenang Kompetisi Budaya GO! 2025 pada kategori Pelajar/Mahasiswa terdiri atas Little Vietnam, 25PERSEN, dan Masukkan Nama Tim Anda. Pada kategori Profesional, predikat pemenang utama diraih oleh Nusaheritage.id, AIN E-MBAT Gamelan Tuner, dan PANTUNESIA DEV.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kemenbud Fryda Lucyana; Staf Khusus (Stafsus) Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya Basuki Teguh Yuwono; Stafsus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis; Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Ismunandar; Sekretaris Ditjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Judi Wahjudin; beserta perwakilan dewan juri BUDAYA GO! 2025.

Baca juga:  Logo 80 Tahun Indonesia, Apa Maknanya?

Rangkaian kegiatan BUDAYA GO! 2025 telah berlangsung sejak 23 Oktober hingga 7 Desember, meliputi pendaftaran, seleksi, pendalaman substansi dengan mentor, uji demo produk, hingga Grand Final di Jakarta. Kompetisi ini diharapkan kembali digelar pada tahun berikutnya.

Editor: DAW

Advertisement. Scroll to continue reading.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Editor Picks

Bisnis

Newestindonesia.co.id, Bank Mandiri merayakan ulang tahun ke-27 pada Kamis (2/10/2025) dengan mengusung tema Sinergi Majukan Negeri”. Perayaan ulang tahun Bank Mandiri dikemas dalam program bertajuk “HUT...

Regional

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan, Mau sampai kiamat tinggal dua hari pun mafia tanah tidak akan bisa diatasi....

Kesehatan

Newestindonesia.co.id, Cuaca panas yang kerap melanda berbagai wilayah dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan tubuh, khususnya pada kulit. Paparan sinar matahari yang terik berpotensi memicu...

Selebriti

Newestindonesia.co.id, MSbreewc, nama asli Bree Wales Covington, lahir pada 1 Februari 2001 di Singapura (meskipun lahir di Jakarta dan besar berpindah-pindah, beberapa bio menyebut...

Advertisement