Newestindonesia.co.id, Seorang pria berinisial DSK (44) anggota Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung ( Kejagung ) menjadi korban pembacokan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok pada Sabtu (24/5/2025).
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar memastikan pembacokan tersebut tak terkait dengan penanganan perkara.
“Tidak ada (kaitan dengan penanganan perkara), karena dia bukan jaksa,” kata Harli Siregar kepada wartawan, Jumat (30/5/2025). Harli menduga, korban hendak dibegal. “Iya, mungkin mau dibegal,” jelas dia. Baca juga: Pegawai Kejagung Dibacok OTK di Depok, Polisi: Tak Ada Barang yang Hilang
Kronologi Pembacokan
Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar menjelaskan peristiwa pembacokan itu bermula saat DSK tengah menuju kediamannya pada Jumat malam. Namun saat itu ia berhenti untuk berteduh lantaran hujan.
“Saudara DSK pulang dinas dari Pusat Daskrimti Kejaksaan RI, sesampainya di tengah perjalanan terjadi hujan lebat sehingga kemudian saudara Dymar berteduh dan minum kopi,” kata Harli saat dikonfirmasi iNews Media Group, Senin (26/5/2025).
Setelah hujan reda korban pun kembali melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Namun, saat pukul 02.30 WIB ada dua orang tidak dikenal menghampiri si korban sambil berteriak dan membacoknya.
“Pada saat masih mengendarai sepeda motor dengan kecepatan kurang lebih 60 km/jam tiba-tiba dari arah depan terdapat 2 orang yang berboncengan langsung mendekat saudara Dymar dan sambil berteriak ‘sikaaaatt’ sambil mengayunkan senjata tajam,” ujar dia.
Saat itu pelaku yang diduga berjumlah dua orang mengayunkan senjata tajam tersebut ke arah pergelangan tangan korban. Pelaku sempat mengeluarkan kata ‘mampus lu’ ke arah korban.
Usai melakukan aksinya, pelaku meninggalkan lokasi kejadian. “Sesaat kemudian berteriak kembali ‘mampus lu’ dan kemudian langsung tancap gas tanpa mengikuti kembali saudara DSK,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat di bawa ke rumah sakit, korban melihat ada 2 orang yang mengawasi pergerakan mobil yang membawanya.
“Namun pada saat saudara DSK dibawa ke rumah sakit (sekitar 1 km dari rumahnya), saudara DSK melihat ada 2 orang yang mengawasi pergerakan mobil yang mengantar ke rumah sakit. Namun tidak mengetahui maksud dan tujuannya,” jelas dia.
Akibat dari pembacokan itu, korban mengalami luka berat di bagian pergelangan tangan dan didiagnosa pada jari korban putus dan tidak bisa lagi digerakkan.
Editor: DAW
