Newestindonesia.co.id, Danantara melalui PT Danantara Asset Management (Persero) resmi menyuntik dana sebesar Rp6,65 triliun kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk alias GIAA.
Uang sebanyak itu berstatus pinjaman pemegang saham (shareholder loan) dan ditujukan untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair, and overhaul (MRO). Komitmen awal Danantara ini menjadi bagian dari total rencana dukungan pendanaan senilai US$1 miliar alias Rp16,32 triliun (asumsi kurs Rp16.329 per dolar AS).
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menegaskan Garuda bukan sekadar entitas bisnis. Maskapai penerbangan Indonesia itu diklaim telah menjadi simbol kedaulatan udara dan kebanggaan nasional.
“Penyaluran dana ini adalah bentuk nyata dari mandat transformasi yang kami emban, dengan pendekatan yang profesional, terukur, dan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik,” kata Dony dalam keterangan resmi, Selasa (24/6), dikutip melalui CNN Indonesia.
“Kami bukan sekadar memberikan pendanaan, namun hadir sebagai pemegang saham dengan mandat yang jelas dan pendekatan institusional. Melalui Danantara Asset Management, kami akan memastikan proses transformasi berjalan sesuai rencana dan setiap tahapan akan dievaluasi secara berkala berdasarkan capaian dan akuntabilitas,” jelasnya.
Dony berharap pinjaman itu berdampak positif terhadap pemulihan kinerja Garuda. Ia ingin kepercayaan pasar dan daya saing maskapai tersebut meningkat, termasuk melalui integrasi teknologi.
Pada fase awal, uang tersebut akan dipakai untuk perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group. Ini juga berlaku untuk Citilink sebagai low cost carrier (LCC) dari grup tersebut.
Kemudian, dana itu bakal dialokasikan untuk optimalisasi kinerja operasional dan keuangan. Dony berharap upaya Danantara mampu mendukung transformasi bisnis jangka panjang Garuda menjadi maskapai penerbangan yang berkelanjutan.
Editor: DAW
