Newestindonesia.co.id, Turnamen padel di Anwa Racquet Club, Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, mendadak berubah mencekam pada Minggu (26/10/2025) siang. Pasalnya, bagian atap dari lapangan yang baru dibuat empat bulan lalu itu ambruk saat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Jakarta Barat, Seperti diberitakan Kompas, Senin (27/10).
Peristiwa itu terjadi ketika sedang berlangsung turnamen The Prime Open Tournament yang diikuti sejumlah peserta, termasuk dari artis.
Wali Kota Administrasi Jakarta Barat Uus Kuswanto mengungkapkan bahwa atap lapangan padel ambruk saat hujan deras disertai angin kencang.
“Sarana olahraga padel telah mengalami kerusakan akibat angin ketika hujan deras. Atap lapangan terhempas oleh angin kencang,” ujar Uus, Minggu.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Total ada enam atap lapangan yang mengalami kerusakan.
“Enam atap lapangan mengalami kerusakan. Petugas sudah melakukan pendataan di lokasi,” kata dia.
Safina (66), warga Cinere, Depok, yang tengah menonton pertandingan di tribun masih mengingat jelas momen ketika atap lapangan ambruk. Saat itu, ia datang untuk menyaksikan pertandingan sang teman dalam laga semifinal turnamen The Prime Open Tournament. Namun, saat sedang asik menyaksikan pertandingan, kondisi cuaca mendadak berubah. Tiba-tiba hujan deras turun disusul angin kencang.
“Awalnya kan hujan angin tapi lama kelamaan makin kenceng terus bunyi keretak-keretek, ‘waduh apa tuh saya lihat, udah deket begini ceiling-ceiling-nya’,” kata Safina saat ditemui di lokasi, Minggu.
Saat itu berusaha menyelamatkan barang bawaannya, tetapi tak sempat lantaran kondisi lapangan semakin tidak kondusif. Kemudian, ia menyelamatkan diri dengan menuju lapangan parkir bersama dengan pengunjung lainnya. Setibanya di area parkir, atap lapangan padel berwarna krem itu ambruk.
Safina mengaku trauma dengan kejadian itu. Pasalnya, saat insiden itu terjadi, ia justru teringat insiden ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny.
“Ada sih (trauma) karena takut kaya kejadian di pesantren itu,” kata Safina.
Kesaksian lain datang dari Nando (26), warga sekitar, yang sedang melintas di depan lapangan padel tersebut.
“Bangunannya udah kayak goyang gitu terus saya denger bunyi patahan, kayak suara pipa patah dari atas, keras banget. Enggak sampai lima menit langsung jatuh,” ujar Nando Menurut Nando, lapangan padel itu baru berdiri sekitar dua bulan dan belakangan kerap ramai karena sering jadi tempat berlatih para selebritas. “Ramai terus, siang sampai malam,” kata dia.
Panitia The Prime Open Tournament, Annisa, mengatakan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat pertandingan masih berjalan.
Ketika itu sedang berlangsung pertandingan semifinal yang diikuti oleh 16 pasangan artis. Namun pihaknya enggan menyebutkan siapa saja artis yang hadir di lokasi.
“Kalau untuk siapa-siapanya aja. Mungkin next-nya akan kita infokan di Instagram kita,” kata Annisa. Imbas insiden yang terjadi, turnamen yang sudah pada tahap semifinal itu rencananya akan dijadwalkan ulang, tetapi masih belum dipastikan waktunya. “Iya ada (jadwal ulang pertandingan) tapi belum tahu,”
Pemilik Anwa Racquet Club, Wawa, menyebut ambruknya atap terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jakarta Barat siang itu.
“Kalau secara teknis semua sudah oke, tapi hujannya memang terlalu besar, disertai angin kencang. Sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Wawa dalam konferensi pers di lokasi kejadian. Ia menegaskan bahwa area lapangan padel kini ditutup sementara untuk keperluan investigasi dan perbaikan.
Pihaknya juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna fasilitas dan penyelenggara turnamen. “Kami mohon maaf kepada pihak-pihak yang sudah booking beberapa minggu ke depan. Kami akan perbaiki dan pastikan keamanannya lebih kuat lagi,” kata dia.
Editor: DAW
