Newestindonesia.co.id, Israel dan Hamas menyepakati fase pertama proposal perdamaian di Gaza yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kesepakatan itu dicapai lewat perundingan tidak langsung di Mesir kemarin.
Perundingan damai ini dilakukan oleh mediator dari AS, Qatar, Mesir, dan Turki yang dihadiri delegasi Israel dan Hamas, menurut sumber yang mengetahui agenda tersebut, dilansir CNN. Perundingan ini berlangsung sejak Senin (6/10/2025) dan mencapai kesepakatan pada Rabu (8/10/2025).
Apa yang disepakati Israel dan Hamas ini merupakan bagian dari 20 poin rencana perdamaian di Gaza yang disampaikan Donald Trump kepada para pemimpin negara Arab-Muslim dalam pertemuan di sela-sela Sidang Umum PBB beberapa waktu lalu.
Trump pada Rabu kemarin mengumumkan Israel dan Hamas telah menandatangani kesepakatan tahap pertama rencananya untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap pertama Rencana Perdamaian kami,” tulis Trump di Truth Social miliknya, Rabu (8/10/2025), dilansir Al Jazeera.
“SEMUA sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati,” sambungnya.
Mediator Qatar, seperti dilansir Al Jazeera, mengatakan akan mengumumkan detail kesepakatan Israel dan Hamas di kemudian hari. Mereka baru mengumumkan kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang berujung pada diakhirinya perang di Gaza.
“Para mediator mengumumkan bahwa malam ini telah dicapai kesepakatan mengencai semua ketentuan dan mekanisme implementasi fase pertama perjanjian gencatan senjata di Gaza, yang akan berujung pada diakhirinya perang, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta masuknya bantuan,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Anshari di X.
“Detailnya akan diumumkan kemudian,” tambahnya.
Perang di Gaza telah berlangsung dua tahun, tepat pada 7 Oktober kemarin lusa. Menurut data terbaru dari sumber medis di Gaza, seperti dilansir WAFA, perang telah merenggut 67.183 nyawa warga Palestina, melukai 169.841 orang lainnya. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Rentetan serangan Israel masih berlangsung saat perundingan damai berlangsung di Mesir. Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 11 orang terluka saat mencari bantuan kemanusiaan. Ini menambah daftar korban pencari bantuan yang kini tercatat 2.613 tewas dan 19.164 luka-luka.
Editor: DAW
