Newestindonesia.co.id., Masyarakat Bandung mayoritas beragama Islam yang memiliki banyak tempat ibadah yang dijadikan sebagai wisata religi memiliki nilai sejarah dan spritual keagamaan yang sangat erat silaturahminya.
Berikut wisata religi yang mempunyai keunikan dan kelebihan yang sangat cocok untuk berlibur dan ibadah untuk mengenal sejarah spiritual pembangunan di Bandung yaitu :
1. Masjid Al-Jabbar
Masjid Al-Jabbar merupakan salah satu bangunan Masjid terbesar yang terapung di atas danau buatan yang menjadi wisata religi terbaik terletak di Jalan Cimencrang no 41 Gedebage Bandung dekat dengan kawasan Summarecon Bandung dan Kereta Whoosh. Masjid ini merupakan ide pembangungan dari Ridwan Kamil yang memiliki luas 7,2 hektar menjadi wisata religi yang berkesan dengan fasilitas beragam seperti ruang shalat utama dan mezzanine
Terdapat Galeri Rasulullah yang menjadi ikonik di Al-Jabbar berisi perjalanan kisah para Nabi dari berbagai gambaran seperti materi jazirah Arab sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW dan sejarah penyebaranluas agama Islam di Indonesia.
2. Masjid Raya Bandung
Salah satu masjid terbesar di pusat kota yang berada di Jalan Dalem Kaum No 14 Balonggede, Regol, Bandung yang dilengkapi dua menara tinggi mencapai 81 meter. Masjid ini dilengkapi dengan lapangan rumput sintesis yang dijadikan spot foto instagramable buat keluarga dan teman terdekat.
Terdapat objek wisata Alun-Alun Bandung yang menjadi favorit para pengunjung untuk berlibur yang difasilitasi pejalan kaki, olahraga, dan kendaraan umum yang mudah diakses ke Sudirman dan Asia Afrika.
3. Masjid Al Irsyad Satya
Terletak di Kota Baru Parahyangan, Padalarang Bandung menjadi favorit wisata religi di Bandung Barat bagi para pengunjung yang mau beribadah. Dirancang oleh Ridwan Kamil yang berkembang menjadi tempat ibadah dan wisata religi yang desain bangunan berbentuk kubus tanpa kubah dengan pencahayaan dan celah-celah dinding yang bertuliskan lafaz dua kalimat syahadat atau teks arab dari susunan bata bolong.
Pemandangan sangat indah dengan kehadiran kolam air yang berada di depan iman masjid dan terbuka mengarah kiblat menambahkan sentuhan masjid yang istimew dan unik. Wisatawan dapat menikmati kehangatan spiritual melalui ibadah dan wisata dengan nuansa pemandangan alam di sekitar Bandung Barat.
4. Masjid Al Imtizaj
Salah satu masjid yang bernuansa oriental dan arsitektur Tionghoa dengan bentuk unik yang didominasi warna merah dan emas menggambarkan akulturasi budaya cina dengan Islam untuk meningkatkan pembauran etnis Tionghoa dengan masyarakat Islam. Terletak di Jalan Banceuy (ABC) no 8 Braga, Bandung mempunyai pembauran seni budaya yang erat dengan berbagai komunitas Muslim Tionghoa di Bandung dengan kapasitas 200 orang yang dibangun pada 6 Agustus 2010.
5. Masjid Al Ukhuwah
Terletak di Jalan Wastukencana no 27 Bandung memilini luas 5000 m yang menampung 1000 jamaah. Arsitekturnya menyerupai atap segitiga dan dinding yang dihiasi ornamen hijau ayat-ayat Al-Quran dengan langit-langit masjid yang membantu penerangan di siang hari. Salah satu keunikkan di masjid ini adalah tidak adanya penopang tengah bagian ruang utama dan berada di sudut lantai dua. Memiliki sejarah pembangunan yang terdapat pada masa kolonial yang dulunya tempat berkumpulnya orang-orang ideologi freemason yang sunyi dan angker karena digunakan malam hari. Pembangunan ini sudah digunakan sebagai tempat ibadah pada 1998 yang dulunya sebagai Gedung Grha dan dibiayai menggunakan anggaran oleh Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
6. Masjid Besar Cipaganti
Dibangun pada tahun 1933 merupakan masjid tertua dengan bergaya arsitektur art deco pada zaman Belanda yang menjadi salah satu peninggalan sejarah Islam di Bandung dirancang oleh C. P. Wolff Schoemaker. Terletak di Jalan Cipaganti no 85 Pasteur, Bandung memiliki cagar budaya Islam yang digunakan untuk tempat ibadah dan keagamaan warga sekitar.
7. Kampung Mahmud
Kampung Mahmud merupakan kampung adat yang berada di Kabupaten Bandung yang lokasi strategis dengan kondisi alamnya indah di pinggir Sungai Citarum dikelilingi sawah. Mata pencaharian di Kampung Mahmud beranekaragaman yang cara kehidupan terhadap agama sangat kuat. Didirikan pada abab ke 15 dimana terdapat asal-usul tokoh-tokoh yang mempunyai garis keturunan Syarif Hidayatullah. Mempunyai tiga peninggalan makam karomah dengan lokasi yang berbeda supaya bisa berziarah dengan aturan yang ditentukan yaitu Eyang Abdul Manaf, Eyang Dalam Abdullah Gedug dan Agung Zaenal Arif.
Keunikan dari kampung tersebut yaitu upacara pembangunan rumah dengan model yang berbeda serta kental dengan cerita sejarah religi yang dibangun sebagai Kampung Mahmud di Mekkah.
8. Makam Mama Eyang Rende
Menjadi salah satu wisata religi yang dapat dikunjungi para peziarah di Kampung Rende, Kabupaten Bandung. Mama Rende merupakan salah satu tokoh penyebaran agama Islam di Bandung sering memakai pakaian compang – camping sehingga diremehkan oleh masyarakat sekitar. Peziarah dapat datang kapanpun ke makamnya karena gratis dan tanpa dipungut biaya.
Sumber: Berbagai sumber
Penulis & Editor : Deanita Salsabila
