Newestindonesia.co.id, Sejumlah kelinci ekor kapas di Fort Collins, Colorado, Amerika Serikat (AS), menjadi sorotan warga karena memiliki pertumbuhan aneh menyerupai tanduk di bagian wajah. Penampakan tidak biasa ini memunculkan berbagai julukan, mulai dari “kelinci Frankenstein”, “kelinci iblis”, hingga “kelinci zombi”. Meski tampak menyeramkan, para ilmuwan menegaskan bahwa kelinci-kelinci tersebut bukan makhluk mistis.
Pertumbuhan menyerupai tanduk itu ternyata disebabkan oleh infeksi Shope papilloma, virus yang cukup umum di kalangan kelinci liar.
“Virus ini menyebabkan pertumbuhan seperti kutil yang menonjol dari wajah kelinci. Dalam beberapa kasus, bentuknya menyerupai tanduk,” ujar Kara Van Hoose, juru bicara Colorado Parks and Wildlife, dikutip dari Associated Press melalui Kompas, Rabu (21/9/2025).
Van Hoose menjelaskan, virus Shope papilloma menyebar antar-kelinci, terutama pada musim panas saat kutu dan caplak sebagai vektor virus lebih aktif.
“Virus ini tidak menular ke spesies lain, termasuk manusia dan hewan peliharaan,” tegasnya. Menurut dia, pertumbuhan yang muncul sebenarnya merupakan kutil. Namun jika ukurannya membesar dan tumbuh di area seperti mata atau mulut, kondisi itu bisa mengganggu penglihatan atau kemampuan makan si kelinci.
Meski demikian, Van Hoose menambahkan bahwa kelinci memiliki sistem kekebalan tubuh yang mampu melawan infeksi tersebut. “Setelah virus dilawan tubuh, pertumbuhan itu akan hilang,” katanya. Fenomena kelinci bertanduk bukanlah hal baru. Virus Shope papilloma kali pertama ditemukan pada 1930-an oleh Dr Richard E Shope, profesor di Universitas Rockefeller.
Sejak saat itu, virus ini menjadi bahan penelitian ilmiah, termasuk dalam studi hubungan antara infeksi virus dan kanker.
Pertumbuhan yang disebabkan oleh virus ini juga diyakini menjadi inspirasi lahirnya legenda “jackalope”, makhluk mitos dalam cerita rakyat Amerika Utara yang digambarkan sebagai kelinci bertanduk seperti rusa. Colorado Parks and Wildlife telah menerima sejumlah laporan warga terkait keberadaan kelinci dengan kondisi tersebut di Fort Collins, kota yang berjarak sekitar 105 kilometer dari utara Denver.
Editor: DAW
