Newestindonesia.coid, Sebuah video yang memperlihatkan aksi dua orang warga negara asing (WNA) berjalan di atas tali layaknya slackline di atas Air Terjun Sekumpul, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, viral di media sosial.
Namun hingga saat ini, identitas para WNA tersebut belum berhasil diidentifikasi pihak berwenang. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, mengakui bahwa pihaknya kecolongan.
Ia menyebutkan, petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Pariwisata, Satpol PP, dan Kantor Imigrasi Singaraja telah mendatangi lokasi kejadian pada Rabu (6/8/2025). Namun, saat pengecekan dilakukan, para WNA yang terlibat sudah tidak berada di Desa Sekumpul.
“Sampai sekarang belum diketahui identitas maupun asal negara WNA yang terlibat. Mereka sudah tak di sana,” ujar Dody saat dikonfirmasi, Jumat (8/8/2025), Seperti dikutip melalui Kompas.
Menurut Dody, para WNA diketahui sempat menginap di salah satu homestay di sekitar objek wisata Air Terjun Sekumpul. Namun, pengelola homestay tidak mendokumentasikan identitas paspor mereka. Padahal, hal itu diwajibkan dalam ketentuan pelaporan orang asing.
“Ini jadi evaluasi penting. Pihak homestay seharusnya mendata dan melaporkan tamu asing menggunakan sistem pelaporan orang asing,” ucapnya. “Imigrasi juga sudah memberikan edukasi agar sistem ini digunakan secara aktif,” tambah Dody.
Dari informasi yang dihimpun, sebanyak 12 WNA menginap di homestay pada Minggu (3/8/2025) sore dan membawa sejumlah peralatan outdoor. Mereka sempat berkoordinasi dengan pengelola daya tarik wisata (DTW) dan kepala desa setempat dengan menyebut akan melakukan aktivitas canyoning, yang umum dilakukan di kawasan tersebut.
Bahkan, mereka sempat menunjukkan lisensi aktivitas yang dimiliki. Namun keesokan paginya, Senin (4/8/2025), dua orang dari rombongan tersebut justru terlihat melakukan aksi slackline di atas jurang air terjun.
Tali sling telah terpasang di antara tebing, dan aksi itu langsung dihentikan oleh petugas Bhabinkamtibmas yang mengetahui aktivitas tersebut. Dody menyatakan bahwa aktivitas ekstrem semacam slackline tidak pernah diizinkan di kawasan wisata Air Terjun Sekumpul.
Selain pertimbangan keselamatan, kawasan tersebut juga dinilai sakral karena terdapat pura atau tempat suci di bawah air terjun. “Kami tidak pernah menjual jasa wisata ekstrem seperti itu. Kawasan itu tergolong sakral, jadi tidak pantas ada aktivitas seperti itu di sana,” tegasnya.
Editor: DAW
