Newestindonesia.co.id, Banjir dahsyat di Texas, Amerika Serikat (AS) tak kunjung surut juga. Karena banjir ini, ratusan orang dilaporkan hilang.
Mereka yang dilaporkan hilang disebut mencapai 161 orang, termasuk 27 anak perempuan yang sedang mengikuti perkemahan musim panas di tepi sungai yang meluap.
“Hanya di daerah Kerr Country saja, ada 161 orang yang diketahui hilang,” kata Gubernur Texas, Greg Abbott dilansir AFP melalui detikNews, Rabu (9/7/2025).
“Kemungkinan besar akan ada lebih banyak lagi yang ditambahkan ke dalam daftar tersebut,” katanya, menambahkan.
Dia mengatakan bahwa angka korban hilang tersebut didasarkan pada orang-orang yang dilaporkan oleh teman, kerabat, dan tetangganya.
Kerr County, bagian dari wilayah Texas tengah yang dikenal sebagai “Lorong Banjir Bandang” mengalami kerusakan paling parah, dengan sedikitnya 94 korban jiwa.
Itu termasuk setidaknya 27 anak perempuan dan konselor yang menginap di perkemahan musim panas remaja di Sungai Guadalupe ketika air bah meluap saat liburan Empat Juli dimulai pada dini hari Jumat.
Arus air menyapu perkemahan, menjelajahi kabin-kabin saat ratusan orang tidur.
Lima orang peserta perkemahan dan seorang konselor masih hilang hingga Selasa malam, menurut Abbot, begitu pula dengan seorang anak yang tidak terkait dengan perkemahan tersebut.
Menurut Abbot, lima orang peserta perkemahan dan seorang konselor masih hilang hingga Selasa malam, serta seorang anak yang tidak terkait dengan perkemahan tersebut.
“Tidak ada yang lebih penting di hati dan pikiran kami selain orang-orang di komunitas ini, terutama mereka yang masih hilang,” kata Abbot.
Di tempat lain di negara bagian ini, setidaknya ada 15 korban jiwa yang tercatat sejauh ini.
Ben Baker dari Texas Game Wardens mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan yang melibatkan helikopter, pesawat tanpa awak, dan anjing sangat sulit dilakukan karena air dan lumpur.
“Ketika kami mencoba untuk melakukan pemulihan ini, tumpukan besar ini bisa sangat menghalangi, dan untuk masuk jauh ke dalam tumpukan ini, sangat berbahaya,” kata Baker.
“Ini sangat berbahaya dan memakan waktu. Ini adalah pekerjaan yang kotor, airnya masih ada di sana,” tambahnya.
Editor: DAW
