Newestindonesia.co.id, Pedagang hewan kurban di Jagakarsa, Jakarta Selatan menyebutkan daya beli masyarakat untuk membeli hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025 mengalami penurunan.
“Tahun ini sengaja kita kurangi stoknya mengingat daya beli masyarakat belakangan cenderung menurun,” kata pedagang hewan kurban, Nur Wahid saat ditemui di Jakarta, Kamis, dikutip melalui Antara.
Hingga saat ini, hewan kurban jenis sapi yang telah terjual sebanyak 70 persen dari 90 ekor sapi yang dijualnya.
“Target sampai lebaran itu 90 ekor harus habis,” ujarnya.
Namun, hal itu berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bisa menjual sebanyak 100 ekor sapi.
Adapun per harinya, biasa terjual tiga hingga empat ekor sapi dengan satuannya dijual mulai dari Rp21 juta/ekor (sapi Bali) hingga Rp100 juta (seperti sapi PO). Rata-rata pembeli berasal dari Depok dan Jakarta Selatan.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengutamakan kualitas dan kesehatan sapi yang dijualnya dengan menggandeng Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan.
“Pemeriksaan ini sebagai bahan untuk pembelajaran kita juga, mulai dari mengetahui apa yang kurang seperti kualitas kandang atau pakan,” ujarnya.
Dia berharap adanya pemeriksaan itu bisa menyasar ke pedagang lainnya agar pengetahuan mengenai kualitas hewan kurban yang diperjualbelikan.
Sebanyak 6.500 ekor hewan kurban sudah diperiksa kesehatannya oleh Sudin KPKP Jakarta Selatan dalam pada periode 15-28 Mei 2025.
Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari kesehatan hewan, umur hewan serta pertumbuhan gigi dan tanduk.
Ribuan hewan itu diperiksa dari 53 lokasi dan sudah dinyatakan sehat, layak kurban dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Editor: DAW
