Newestindonesia.co.id, Kisah miris dialami, ARK (17), gadis yang tinggal di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia diperkosa HBM alias Husen, ayah dari salah satu temannya sendiri.
Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu Edi Purnomo mengatakan, korban diperkosa di tiga tempat berbeda sepanjang Mei hingga Juni 2025.
Dilansir melalui Liputan6 (9/11), Pemerkosaan pertama terjadi di semak belukar di belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santo Fransiskus Asisi Larantuka. Kejadian kedua di samping ruangan incenerator RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka.
Sementara kejadian ketiga di dalam kamar rumah terduga pelaku HBM di wilayah Kelurahan Ekasapta, Larantuka.
Kejadian bermula pada Mei 2025 saat korban ARK menerima panggilan telepon dari HBM menggunakan nomor baru. Karena tidak bisa membaca dan menulis, ARK lalu meminta kerabatnya, Ratna untuk menyimpan nomor tersebut di kontak handphone miliknya dengan nama ‘orang’.
Beberapa hari kemudian, HBM menelpon ARK untuk menemuinya di dekat bekas bangunan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Larantuka.
Dari situ, ARK kemudian mengetahui kalau yang menelpon dirinya selama ini adalah HBM, orang tua dari temannya, April.
Saat tiba di dekat bekas bangunan Rutan Kelas IIB Larantuka, HBM menyuruh ARK ikut bersamanya naik sepeda motor.
HBM kemudian membawa ARK ke semak-semak belakang sekolah SMAK Fransiskus Asisi Larantuka. Setelah tiba di lokasi tersebut, HBM lalu menyetubuhi korban.
“Usai menyetubuhi korban di semak-semak belakang sekolah SMK Fransiskus Asisi Larantuka, HBM kembali mengantarkan ARK ke bekas bangunan Rutan Kelas IIB Larantuka,” tuturnya, Sabtu 8 November 2025.
Pemerkosaan itu kembali terulang beberapa hari kemudian. HBM memerkosa ARK di ruang incinerator Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka. Pemerkosaan juga dilakukan di kamar rumah HBM.
Terungkap Karena Orang Tua Curiga
Kasus pemerkosaan itu terungkap setelah korban ARK berada di Sukabumi, Jawa Barat. Kedua orang tua ARK curiga karena anak mereka sering mual dan hilang nafsu makan.
Ibu korban, DMP khawatir dengan kondisi anaknya sehingga membawa korban ke Puskesmas. Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya ARK tidak perawan lagi. Sepulang dari Puskesmas, DMP menginterogasi anaknya.
Korban lalu menceritakan semua yang dialaminya dan menyebut nama pelaku. Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian itu ke SPKT Polres Flores Timur.
“Kasus ini sudah dilaporkan dengan nomor LP/B/263/X/2025/SPKT/Polres Flores Timur/Polda Nusa Tenggara Timur,” tutupnya.
Editor: DAW



