Newestindonesia.co.id, Pijat merupakan salah satu terapi pelengkap yang bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi stres, serta mempercepat pemulihan otot. Namun, bagi penderita diabetes mellitus, pijat harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pasalnya, penderita diabetes sering mengalami penurunan sensasi saraf (neuropati) dan masalah pada pembuluh darah, yang membuat kulit lebih rentan terhadap luka atau infeksi.
Manfaat Pijat untuk Penderita Diabetes
Jika dilakukan dengan benar, pijat dapat memberikan beberapa manfaat penting:
- Melancarkan peredaran darah, terutama pada tangan dan kaki.
- Mengurangi nyeri otot akibat kadar gula darah tinggi.
- Meningkatkan relaksasi dan membantu menurunkan stres yang bisa memengaruhi kadar gula darah.
- Membantu penyerapan insulin secara alami dengan meningkatkan metabolisme tubuh.
Tips Aman Memijat Diabetes
Agar pijat tetap aman dan bermanfaat, berikut beberapa hal yang wajib diperhatikan:
Konsultasi dengan Dokter
Sebelum melakukan pijat, pastikan sudah mendapat izin dari dokter. Hal ini penting terutama bagi penderita diabetes dengan komplikasi seperti luka kaki, gangguan saraf, atau tekanan darah tinggi.
Hindari Area yang Luka
Jangan memijat bagian tubuh yang memiliki luka, memar, atau infeksi. Luka kecil pada penderita diabetes bisa sulit sembuh dan berisiko menjadi infeksi serius.
Gunakan Tekanan Ringan
Gunakan tekanan lembut dan perlahan. Hindari pijatan terlalu kuat karena penderita diabetes mungkin tidak merasakan sakit akibat neuropati, padahal jaringan di bawah kulit bisa rusak.
Perhatikan Suhu Tubuh dan Kulit
Pastikan kulit tidak terlalu panas, merah, atau dingin saat dipijat. Kondisi ekstrem ini bisa menandakan gangguan sirkulasi darah.
Gunakan Minyak Pijat yang Aman
Gunakan minyak alami seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak biji anggur yang dapat melembapkan kulit dan mencegah pecah-pecah.
Fokus pada Bagian Kaki dan Tangan
Kedua area ini sering mengalami sirkulasi darah yang kurang lancar pada penderita diabetes. Namun tetap hindari area yang terasa kebas, bengkak, atau terdapat luka terbuka.
Waktu Terbaik untuk Pijat
Pijat sebaiknya dilakukan saat kadar gula darah stabil, misalnya 1–2 jam setelah makan. Jangan memijat ketika penderita sedang merasa lemas, pusing, atau kadar gula terlalu rendah (hipoglikemia).
Teknik Pijat Ringan untuk Penderita Diabetes (Bisa Dilakukan Sendiri)
- Pijat kaki lembut dari tumit ke arah jari selama 5–10 menit.
- Gunakan gerakan memutar lembut di telapak kaki dan punggung kaki.
- Pijat tangan dari pergelangan ke arah jari untuk membantu sirkulasi darah.
- Setelah pijat, oleskan lotion pelembap agar kulit tetap lembut dan tidak kering.
Kapan Harus Menghindari Pijat
Hindari pijat jika:
- Ada luka terbuka atau infeksi kulit.
- Kadar gula darah sedang tidak stabil.
- Mengalami pembengkakan parah atau nyeri hebat di kaki.
Kesimpulan
Pijat bisa menjadi terapi pendukung yang bermanfaat bagi penderita diabetes, asalkan dilakukan dengan teknik yang tepat dan aman. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai, hindari tekanan berlebihan, dan jaga kebersihan kulit. Dengan cara ini, pijat tidak hanya menenangkan tubuh, tetapi juga membantu menjaga kesehatan penderita diabetes secara menyeluruh.
Editor: DAW



