Connect with us

Hi, what are you looking for?

Newest Indonesia

Gaya Hidup

Fenomena Gen Z Curhat Di TikTok: Media Sosial Jadi Ruang Aman Ekspresi Diri?

Foto: Getty Images/Krisada tepkulmanont (Ilustrasi)

Newestindonesia.co.id, Di era digital saat ini, media sosial tidak hanya menjadi tempat berbagi foto estetik atau video lucu, tetapi juga bertransformasi menjadi ruang curhat yang sangat personal, terutama bagi Generasi Z. Salah satu platform yang paling menonjol dalam fenomena ini adalah TikTok, yang kini menjadi wadah favorit Gen Z untuk “lepas unek-unek” secara terbuka maupun anonim.

Fenomena yang Makin Umum

Scrolling di TikTok, kamu pasti pernah menemukan video berdurasi singkat yang berisi seseorang menangis, mengeluh soal hidup, membagikan pengalaman toxic relationship, burnout kerja, body image, hingga masalah keluarga. Video-video semacam ini kerap diberi tagar seperti #Curhat, #Overthinking, #Burnout, #Healing, atau bahkan #MentalHealth. Meski terkesan pribadi, video-video ini sering mendapat ribuan likes dan komentar empati dari sesama pengguna.

Fenomena ini bukan kebetulan. Menurut berbagai survei, Gen Z (kelahiran 1997–2012) dikenal sebagai generasi yang lebih terbuka soal emosi, peduli terhadap kesehatan mental, dan aktif mencari validasi atau dukungan sosial secara online. Alih-alih menahan beban sendiri atau hanya bercerita ke teman dekat, mereka memilih untuk menuangkannya ke media sosial dan TikTok, dengan format video pendeknya, menjadi platform ideal.

Mengapa TikTok?

TikTok menawarkan beberapa fitur yang membuatnya cocok untuk ruang curhat:

Advertisement. Scroll to continue reading.
  1. Algoritma yang kuat: Konten personal bisa dengan mudah viral, menjangkau pengguna lain dengan minat atau pengalaman serupa.
  2. Format video singkat: Membuatnya terasa lebih ringan, spontan, dan mudah dibuat.
  3. Fitur suara dan teks: Membantu menyampaikan emosi, bahkan tanpa menunjukkan wajah.
  4. Anonymity relatif: Banyak yang memilih curhat tanpa memperlihatkan identitas, menggunakan akun baru, atau menyensor wajah dan suara.

Dampak Positif dan Negatif

Seperti dua sisi mata uang, tren ini membawa dampak baik dan buruk.

Baca juga:  Viral Wanita Naik Ke Kap Mobil Gegara Tak Bisa Move On Dari Mantannya

Dampak Positif:

  • Rasa lega dan validasi: Menyuarakan perasaan secara terbuka bisa menjadi bentuk self-healing. Mendapat komentar “aku juga ngerasain hal yang sama” bisa sangat menenangkan.
  • Menemukan komunitas: Banyak Gen Z merasa “akhirnya ada yang ngerti”. Ini bisa membantu mereka merasa tidak sendiri.
  • Normalisasi isu kesehatan mental: Membuka ruang diskusi yang dulu dianggap tabu.

Dampak Negatif:

  • Oversharing: Tidak semua hal cocok untuk dibagikan secara publik. Curhat impulsif bisa memunculkan penyesalan di kemudian hari.
  • Potensi eksploitasi: Konten personal bisa dimanfaatkan untuk tujuan komersial atau malah menjadi bahan olokan.
  • Kurangnya solusi nyata: Mendapat empati dari warganet tidak selalu membantu menyelesaikan masalah secara konkret.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Fenomena ini menunjukkan bahwa media sosial telah beralih fungsi menjadi ruang emosi kolektif — semacam ruang digital yang menampung segala bentuk kegelisahan. Bagi Gen Z, ini bukan hanya tentang mencari perhatian, tetapi tentang mencari koneksi yang terasa autentik, dalam dunia yang makin terasa cepat, asing, dan menuntut.

Sebagai masyarakat yang hidup berdampingan dengan generasi ini, penting bagi kita untuk:

  • Tidak menghakimi ekspresi mereka
  • Memberikan ruang aman untuk berbagi
  • Mengedukasi tentang batas privasi digital
  • Meningkatkan akses pada layanan psikologis yang profesional

Penutup

Tren curhat Gen Z di TikTok bukan sekadar tren sesaat, melainkan cerminan dari kebutuhan emosional yang nyata di tengah kehidupan modern. Meski media sosial bukan pengganti terapi, setidaknya ia telah menjadi “pintu awal” untuk banyak orang mengenali luka batin mereka sendiri dan itu langkah penting menuju kesembuhan.

Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Editor Picks

Bisnis

Newestindonesia.co.id, Bank Mandiri merayakan ulang tahun ke-27 pada Kamis (2/10/2025) dengan mengusung tema Sinergi Majukan Negeri”. Perayaan ulang tahun Bank Mandiri dikemas dalam program bertajuk “HUT...

Regional

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan, Mau sampai kiamat tinggal dua hari pun mafia tanah tidak akan bisa diatasi....

Kesehatan

Newestindonesia.co.id, Cuaca panas yang kerap melanda berbagai wilayah dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan tubuh, khususnya pada kulit. Paparan sinar matahari yang terik berpotensi memicu...

Selebriti

Newestindonesia.co.id, MSbreewc, nama asli Bree Wales Covington, lahir pada 1 Februari 2001 di Singapura (meskipun lahir di Jakarta dan besar berpindah-pindah, beberapa bio menyebut...

Advertisement