Newestindonesia.co.id, Gusti Ayu Dewanti, yang lebih dikenal publik sebagai Dea OnlyFans atau “Dea”, muncul ke permukaan media sosial sebagai sosok yang kontroversial sekaligus menarik perhatian publik.
Nama aslinya — Gusti Ayu Dewanti — mulai dikenal luas setelah pengakuannya di berbagai media dan keterlibatannya dalam kasus konten dewasa di platform OnlyFans.
Dalam dunia digital yang sangat terbuka, nama “Dea OnlyFans” cepat melambung sebagai simbol dari batas antara kebebasan berekspresi dan regulasi konten dewasa. Artikel ini akan memaparkan biografi, perjalanan pendidikan, aktivitas di media sosial, hingga kontroversi hukum yang membelenggu namanya — lengkap dengan sumber yang bisa diverifikasi.
Biodata Lengkap & Latar Belakang
Berikut ringkasan data yang sudah terpublikasi:
Aspek Informasi Nama Lengkap Gusti Ayu Dewanti Nama Populer / Panggung Dea, Dea OnlyFans Tanggal & Tempat Lahir 6 September 1998, Nganjuk, Jawa Timur Umur (perkiraan) Sekitar 23–25 tahun (tergantung sumber) Asal / Domisili Asal dari Nganjuk (Jawa Timur), pernah berdomisili di Malang, sekarang terkait kegiatan di Semarang / kota kampus Pendidikan Terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip), jurusan Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya, angkatan 2017 Media Sosial / Akses Digital Instagram: @gresaidss Status Agama Belum ada konfirmasi resmi publik mengenai agama yang dianut
Perjalanan Karier & Aktivitas di Dunia Digital
Aktivitas Konten & OnlyFans
Dea mulai dikenal publik sebagai konten kreator di platform OnlyFans, di mana ia mengunggah konten fotografi / visual yang dianggap “seksi” dan bersifat berlangganan.
Menurut penjelasannya sendiri, ia pernah menyebut bahwa awalnya menempatkan konten tersebut sebagai bentuk “iseng” atau ingin berekspresi. Beberapa media melaporkan bahwa penghasilannya dari OnlyFans bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan, tergantung jumlah pelanggan (subscriber) yang berlangganan konten-kontennya.
Selain OnlyFans, ia juga aktif di media sosial lain seperti Instagram, dan dikenal membagikan foto gaya hidup, rutinitas kecantikan atau konten khas influencer/selebgram.
Viral dan Podcast
Namanya melejit ketika muncul sebagai bintang tamu di podcast milik Deddy Corbuzier, di mana ia memberi pengakuan seputar kegiatannya dan kontroversi yang dialami. Siaran itu menarik perhatian publik yang lebih luas dan memicu sorotan media terhadap aktivitas kontennya.
Kontroversi & Kasus Hukum
Penangkapan & Tuduhan Pornografi
Pada Maret 2022, Dea ditangkap oleh pihak Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran konten dewasa / pornografi lewat platform digital. Penangkapan dilakukan di kamar indekosnya di Malang.
Nama aslinya — Gusti Ayu Dewanti — dikonfirmasi dalam berita sebagai orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Vonis & Kebebasan
Beberapa laporan menyebut bahwa ia kemudian dinyatakan bebas murni dari hukuman penjara setelah menjalani proses hukum. Namun, ada juga klaim mengenai hukuman penjara selama sekitar satu tahun.
Terkait status kuliahnya, ada rumor bahwa Universitas Diponegoro (Undip) sempat mengambil tindakan pemecatan terkait aktivitas kontennya, meskipun detailnya tidak selalu konsisten dalam publikasi.
Persepsi Publik & Reputasi
Kasus Dea memunculkan perdebatan publik tentang kebebasan berekspresi, batasan konten dewasa di media digital, dan tanggung jawab platform.
Fakta Menarik & Catatan Penting
- Tidak aktif kuliah sementara waktu
Beberapa sumber menyebut bahwa Dea sempat tidak aktif kuliah di semester genap 2019 (semester 6) sebelum kembali aktif. - Asal & identitas ganda dalam publikasi
Beberapa artikel menyebutnya lahir dari Malang, sementara lainnya menyatakan lahir di Nganjuk. - Subscriber OnlyFans dalam ratusan ribu
Ada klaim bahwa ia memiliki jumlah subscriber yang cukup besar di platform OnlyFans, menjadikan pendapatan dari konten dewasa sebagai sumber utama penghasilan digitalnya. - Agama tidak dikonfirmasi publik
Meski banyak yang penasaran, belum ada pernyataan resmi atau dokumen publik yang memastikan agama yang dianutnya. - Mempengaruhi diskursus konten digital di Indonesia
Kasusnya menjadi studi kasus bagaimana hukum, moralitas, dan konten digital saling bersinggungan di era internet.
Kesimpulan
Gusti Ayu Dewanti (Dea OnlyFans) adalah sebuah figura yang muncul di persimpangan antara media digital, kebebasan berekspresi, dan regulasi konten dewasa. Meskipun banyak fakta yang sudah terdokumentasi, masih ada ruang abu-abu di beberapa detail (agama, status kampus, versi vonis) karena perbedaan antara sumber media.
Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW
