Newestindonesia.co.id, Alw Asa, atau yang juga dikenal dengan nama Raudhatul Jannah, adalah sosok perempuan muda yang penuh semangat dan ambisi. Lahir pada 24 Oktober 1999 di Pontianak, Kalimantan Barat.
Asa menghabiskan masa kecil dan remajanya di kota tersebut. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, ia memutuskan untuk merantau ke ibu kota Jakarta, mengejar mimpi yang telah lama tertanam dalam dirinya: menjadi seorang pramugari.
Cita-Cita Sejak Kecil Menjadi Pramugari dan Lebih dari Itu
Bagi Asa, menjadi pramugari bukanlah keputusan dadakan. Sejak kecil, dunia penerbangan telah memikat hatinya. Cita-cita itu terus tumbuh hingga akhirnya menjadi kenyataan. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, Asa menyadari bahwa dirinya juga memiliki impian lain — menjadi seorang businesswoman.
“Cita-cita saya sejak kecil memang menjadi pramugari, tapi seiring berjalannya waktu, saya juga ingin menjadi pebisnis,” ujarnya kepada Newest Indonesia.
Tantangan Emosional di Dunia Penerbangan
Pekerjaan sebagai pramugari tentu menghadirkan banyak dinamika. Setiap hari berhadapan dengan banyak orang, dengan latar belakang dan karakter berbeda, menjadi tantangan tersendiri. Namun, menurut Asa, tantangan terbesarnya justru datang dari dalam diri.
“Menaklukkan emosi adalah tantangan terbesar bagi saya. Sebagai pramugari, kita dituntut tidak hanya tampil profesional secara penampilan, tetapi juga dalam bersikap dan berpikir. Saya orang yang cukup emosional, mudah sedih dan marah. Tapi profesi ini mengajarkan saya untuk tetap bersikap profesional, bahkan ketika hati tidak sedang baik-baik saja.”
Pandemi COVID-19: Titik Balik dan Awal Baru
Tahun 2020 menjadi babak baru bagi banyak orang, termasuk Asa. Pandemi COVID-19 memaksa dunia untuk berhenti sejenak dan memikirkan ulang langkah ke depan. Dunia penerbangan terdampak hebat, dan Asa harus menghadapi realitas pahit itu.
Namun, alih-alih larut dalam ketidakpastian, Asa memilih untuk tetap tenang dan berdoa. Ia bahkan berani mengambil langkah besar: kembali ke kampung halaman dan membuka sebuah rumah makan sederhana di Pontianak, yang diberi nama Berasa Makan Pontianak.
Kasa Beautee: Mimpi Lama yang Terwujud
Sejak masa SMP, Asa sudah memiliki ketertarikan besar terhadap dunia kecantikan. Obsesi kecil terhadap skincare dan kosmetik perlahan berubah menjadi impian besar: memiliki brand sendiri. Keinginan itu akhirnya terwujud dalam bentuk Kasa Beautee, sebuah brand kosmetik lokal yang dibangun Asa dengan sepenuh hati.
Nama “Kasa” memiliki makna yang dalam. “Saya ingin semua yang saya bangun memiliki sedikit unsur nama saya. Huruf ‘K’ saya maknai sebagai ‘Keluarga’, dan digabungkan dengan ‘Asa’, jadilah Kasa – yang berarti Keluarga Asa,” jelasnya.
Perjalanan Panjang Penuh Riset
Membangun brand kecantikan bukanlah hal instan. Asa membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 tahun untuk benar-benar mematangkan konsep hingga produk siap dipasarkan. Mulai dari memilih perusahaan maklon yang tepat, menyusun komposisi, melakukan berbagai uji coba tester, desain produk, hingga mengurus perizinan seperti BPOM, halal, dan HKI — semua dilalui dengan penuh ketelitian.
“Saya ini cukup ribet kalau soal kualitas. Karena produk ini akan saya pakai sendiri dan juga saya jual ke orang lain, saya ingin pastikan hasilnya benar-benar memuaskan.”
Bersaing di Tengah Banyaknya Kompetitor
Dalam dunia kecantikan yang penuh persaingan, Asa percaya kualitas adalah kunci menjaga brand awareness.
“Saya terus menggencarkan promosi online dan dari mulut ke mulut. Tapi yang paling penting, saya menjaga kualitas. Produk yang viral tapi kualitasnya biasa saja, orang hanya beli sekali. Tapi produk yang bagus akan menjadi kebutuhan harian mereka.”
Keberaniannya memulai bisnis kosmetik dua tahun setelah pandemi juga tidak datang tiba-tiba. Asa merasa sudah terbentuk secara mental sejak membangun bisnis F&B sebelumnya, sehingga lebih siap menghadapi dunia bisnis yang kompetitif.
Harapan untuk Masa Depan
Kini, Asa memiliki harapan besar untuk Kasa Beautee ialah menjadi brand kecantikan lokal nomor satu di Indonesia dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
“Saya ingin Kasa Beautee menjadi pilihan utama wanita Indonesia. Jika Tuhan mengizinkan, saya ingin brand ini bisa memberi manfaat besar dan membuka jalan rezeki untuk banyak orang. Begitu juga dengan usaha-usaha lainnya, saya harap bisa terus berkembang dan menjadi garda terdepan dalam menciptakan lapangan kerja.”
Di akhir wawancara, Asa menyampaikan pesan menyentuh bagi generasi muda yang sedang berjuang membangun usaha:
“Untuk teman-teman di luar sana yang sedang berjuang membuka usaha atau sedang mencari pekerjaan, tetap semangat dan andalkan Tuhan dalam setiap langkah. Yakini bahwa dengan keyakinan yang kuat, tidak ada hal yang tidak mungkin terjadi. Lakukan usaha sesuai dengan passion-mu! Karena saat kita menjalankan sesuatu yang kita cintai, beban akan terasa lebih ringan. Dan ingat, rezeki setiap orang berbeda meskipun dengan pekerjaan atau bisnis yang sama”, tutup Asa.
Penulis & Editor: DAW
