Newestindonesia.co.id, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara menyebut korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan berjumlah 9 (sembilan) orang.
“Data sementara yang kami dapat dari teman-teman di daerah, sejauh ini sudah sembilan orang yang ditemukan meninggal dunia,” kata Sri Wahyuni Pancasilawati, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut saat dikonfirmasi Bisnis, Rabu (26/11/2025), seperti dikutip melalui Bisnis.com.
Selain itu, tiga orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian tim. Sementara korban luka dengan intensitas sedang hingga berat berjumlah 37 orang.
“Itu masih data sementara per pagi ini. Kami agak kesulitan berkomunikasi dengan tim di lapangan karena saluran telekomunikasi juga terganggu,” ujarnya.
Berdasarkan laporan Pusdalops PB BPBD Sumut per Rabu (26/11/2025) pagi, ada 7 (tujuh) kabupaten/kota di Sumut yang terkena bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang cukup tinggi.
Di Tapanuli Selatan, dilaporkan kejadian bencana berupa banjir bandang, tanah longsor, dan jenis cuaca ekstrem lain. Sebanyak 330 rumah warga mengalami rusak ringan hingga berat. Ribuan warga terdampak.
Dari 12 orang yang hilang tersapu banjir bandang maupun longsor di Kecamatan Angkola Sangkunur, Angkola Barat, dan Sipirok, sembilan di antaranya ditemukan meninggal dunia. Tak hanya itu, tanah longsor yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi di wilayah ini telah mengakibatkan jalan lintas penghubung Kabupaten Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal lumpuh total.
Dikatakan Sri Wahyuni, pihaknya telah menurunkan tim dan alat berat ke Tapsel untuk membantu pembersihan material dan mengevakuasi warga. Dia menyebut BPBD Tapsel dan pemerintah setempat juga terus melakukan evakuasi dan pendataan di lokasi.
“Sekarang, dua tim sudah tiba di Tapsel. Kami sudah kirim juga ke Madina (Mandailing Natal) satu tim, lalu 17 personel bergerak ke Tapanuli Tengah dan Sibolga tapi mereka masih belum tiba ke lokasi karena akses jalan terputus akibat longsor,” jelas Sri Wahyuni.
Editor: DAW



