Newestindonesia.co.id, Direktur Museum Louvre Prancis, Laurence des Cars telah mengajukan pengunduran dirinya pasca insiden perampokan di museum paling populer di dunia tersebut. Laurence merasa telah gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai direktur museum.
Namun, pengajuan pengunduran diri tersebut ditolak oleh Kementerian Kebudayaan Prancis.
“Saya telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dat, tetapi ditolak,” ujar Laurence, seperti dikutip melalui media Al Jazeera, Kamis (23/10/2025).
Perampokan yang terjadi pada Minggu (19/10/2025) pagi itu mengakibatkan delapan perhiasan berharga dan bersejarah koleksi museum raib dibawa kawanan pencuri. Kurator memperkirakan delapan perhiasan yang dicuri tersebut bernilai hingga US$ 102 juta atau sekitar Rp 1, 6 triliun.
Dalam keterangannya di hadapan para anggota senat Prancis, Rabu (22/10/2025), Laurence mengakui adanya kelalaian staf museum.
“Hari ini kita mengalami kegagalan yang mengerikan di Louvre, dan saya turut bertanggung jawab,” ujarnya kepada para senator.
Laurence tak menampik, peristiwa pencurian yang membuat geger publik dunia ini menunjukkan jelas kelemahan sistem keamanan museum, termasuk kekurangan kamera pengawas di area luar gedung dan beberapa peralatan yang sudah usang.
“Meski alarm di museum Louvre berfungsi dengan baik, tetapi beberapa kamera museum sudah begitu tua. Sementara, kamera yang paling dekat dengan titik masuk para pencuri diarahkan ke barat. Sehingga area tangkapannya tidak mencakup area balkon yang digunakan para pencuri,” pungkas Laurence.
Kini, sebagai langkah perbaikan, Laurence menyatakan akan berupaya dapat membangun kantor polisi di dalam kompleks museum serta memasang pembatas agar kendaraan tidak bisa parkir tepat di samping gedung museum.
Editor: DAW



