Newestindonesia.co.id, Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sedang menelusuri adanya kandungan sianida pada anggur dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di kabupaten tersebut.
Dilansir melalui Kompas (9/11), Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Endang Tien, menduga anggur tersebut kontaminasi dalam proses penanaman yang menggunakan pestisida, serta kemungkinan dari penyimpanan di gudang yang disemprot anti-hama.
Namun, dia belum dapat memastikan karena belum ada pengujian laboratorium terhadap anggur tersebut.
“Ini masih dalam tahap penelusuran dan penelitian,” kata Endang, Jumat (7/11/2025).
Endang menambahkan, anggur hijau impor akan diperiksa di laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di Kartasura.
“Kami perlu uji laboratorium untuk memastikan kadar dan sebarannya,” ujar dia.
Anggur sianida, menu ditarik
Sebelumnya, diberitakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo menemukan anggur hijau impor untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) terindikasi mengandung zat kimia berbahaya berupa sianida (CN).
Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan kandungan sianida pada anggur hijau yang diperiksa sekitar 30 miligram. “Jumlah tersebut jika dikonsumsi tentu sangat berbahaya,” kata Anggaito.
Anggaito menjelaskan, indikasi kandungan sianida ditemukan saat pemeriksaan rutin, melalui pengecekan fisik dan organoleptik serta metode kimia menggunakan alat rapid test. Setelah diketahui ada indikasi kandungan sianida, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPOM, Dinas Pangan Sukoharjo, dan instansi terkait lainnya.
“Menu buah anggur diganti dengan buah jeruk yang telah melalui proses pemeriksaan dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi,” ungkap dia.
Editor: DAW



