Newestindonesia.co.id, Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang
Afghanistan utara sebelum fajar Senin, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 640 lainnya, serta merusak Masjid Biru yang bersejarah, kata para pejabat.
Para pejabat mengatakan jumlah orang yang tewas atau terluka dapat meningkat.
Di kota Khulm, dekat episentrum, warga menggali reruntuhan rumah bata lumpur dengan sekop dan memunguti puing-puing untuk menyelamatkan barang-barang yang masih bisa mereka selamatkan.
Warga setempat, Ahmad Zia, mengatakan udara tercemar akibat debu yang beterbangan dari reruntuhan rumah.
“Kami telah mengevakuasi jenazah dua orang dari reruntuhan, dan pemakaman mereka akan dilaksanakan hari ini,” ujarnya, seperti dikutip melalui Associated Press, Selasa 4 November 2025.
Rekaman di media sosial dari Mazar-e-Sharif, ibu kota provinsi Balkh utara, menunjukkan beberapa batu bata jatuh dari dinding Masjid Biru, tetapi strukturnya tetap utuh. Situs berusia berabad-abad ini, salah satu landmark keagamaan paling dihormati di Afghanistan, merupakan tempat berkumpul utama selama festival Islam dan budaya.
Negara miskin ini seringkali menghadapi kesulitan dalam merespons bencana alam semacam itu, terutama di daerah-daerah terpencil. Bangunan-bangunan cenderung berupa konstruksi rendah, sebagian besar terbuat dari beton dan batu bata, sementara rumah-rumah di daerah pedesaan dan pinggiran kota terbuat dari batu bata lumpur dan kayu, banyak di antaranya dibangun dengan buruk.
Pada bulan Agustus, gempa bumi di Afghanistan timur menewaskan lebih dari 2.200 orang .
Ratusan rumah hancur
Survei Geologi AS mengatakan pusat gempa berada 22 kilometer (14 mil) di sebelah barat daya kota Khulm, dan terjadi pada pukul 12:59 dini hari pada kedalaman 28 kilometer (17 mil).
Wakil juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Afghanistan, Qari Taj Mohammad Hemat, mengatakan gempa bumi telah melanda provinsi Balkh, Samangan, Sar-e-Pul, dan Kunduz dan telah menyebabkan 20 orang tewas dan 643 lainnya terluka, 25 di antaranya dalam kondisi kritis.
Sebelumnya, Sharafat Zaman, juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat, mengatakan korban tewas dan lebih dari 500 korban luka telah dibawa ke rumah sakit di Provinsi Balkh dan Samangan. Tim penyelamat telah tiba di lokasi dan jumlahnya terus berubah, tambahnya.
Di provinsi Badakhshan yang berdekatan, gempa tersebut menghancurkan sebagian atau seluruh 800 rumah di sebuah desa di distrik Shahr-e-Bozorg, kata Ihsanullah Kamgar, juru bicara markas besar kepolisian provinsi. Namun, karena minimnya akses internet di daerah terpencil tersebut, masih belum ada angka korban yang akurat, tambahnya.
Yousaf Hammad, juru bicara badan penanggulangan bencana Afghanistan, mengatakan sebagian besar korban luka menderita luka ringan dan telah dipulangkan setelah menjalani perawatan.
Warga Khulm lainnya, Abdul Mubin, mengatakan ia sedang tidur di tokonya ketika gempa terjadi. “Saya melihat semuanya hancur. Banyak orang menderita kerugian finansial,” ujarnya. “Banyak rumah warga hancur dan barang-barang rumah tangga mereka tertimbun reruntuhan.”
Longsor sempat menghalangi jalan raya
Kementerian Pertahanan mengumumkan bahwa tim penyelamat dan tanggap darurat telah mencapai lokasi gempa di Balkh dan Samangan, yang mengalami kerusakan paling parah. Tim-tim tersebut sedang mengangkut korban luka dan membantu yang lainnya, katanya.
Juru bicara utama pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, mengunggah di X bahwa organisasi pemerintah sedang berupaya mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Gempa juga terasa di ibu kota, Kabul, dan beberapa provinsi lainnya. Kementerian Pertahanan mengatakan longsor sempat memblokir jalan raya pegunungan utama yang menghubungkan Kabul dengan Mazar-e-Sharif, tetapi jalan tersebut kemudian dibuka kembali. Kementerian juga menyatakan beberapa orang yang terluka dan terjebak di sepanjang jalan raya telah dibawa ke rumah sakit.
Di Islamabad, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menyampaikan duka cita yang mendalam atas hilangnya nyawa. Dalam sebuah pernyataan, beliau menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, berdoa agar korban luka segera pulih, dan mengatakan bahwa Pakistan mendukung rakyat Afghanistan di masa sulit ini.
Pernyataannya muncul saat kedua negara terlibat dalam putaran perundingan damai di tengah meningkatnya ketegangan setelah bentrokan mematikan di perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan yang menewaskan puluhan tentara dan warga sipil di kedua belah pihak. Pakistan menuduh pemerintah Taliban melindungi anggota Taliban Pakistan dan gagal meredam serangan lintas batas. Para pejabat Afghanistan membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan mereka menginginkan hubungan baik. Putaran perundingan damai lainnya dijadwalkan minggu ini di Istanbul, Turki.
Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan mengatakan pada X bahwa timnya berada di lapangan untuk menilai kebutuhan dan mengirimkan bantuan mendesak.
“Kami mendukung masyarakat yang terdampak dan akan memberikan dukungan yang diperlukan,” demikian isi postingan tersebut.
Gempa berkekuatan 6,0 melanda Afghanistan timur pada 31 Agustus di dekat perbatasan dengan Pakistan, menewaskan lebih dari 2.200 orang. Pada 7 Oktober 2023, gempa berkekuatan 6,3 yang diikuti gempa susulan yang kuat menewaskan sedikitnya 4.000 orang, menurut pemerintah Taliban.
Editor: DAW



