newestindonesia.id, Di tengah hiruk-pikuk kehidupan pasca-pandemi, banyak yang bertanya: “COVID-19 masih ada nggak sih?” Setelah gelombang besar di 2020-2022, dunia udah mulai move on, tapi virus ini ternyata belum sepenuhnya pergi. Artikel ini dibuat untuk kasih gambaran objektif tentang status COVID-19 di 2025, apalagi dengan kabar varian baru yang masih muncul di X dan berita global. Yuk, kita cek apa kata sains dengan gaya santai tapi tetap serius!
Menurut The Lancet (2023), COVID-19 memang udah nggak seganas dulu, tapi virus SARS-CoV-2 masih beredar, terutama lewat varian-varian baru yang terus bermutasi. Di 2025, kasus global menurun drastis berkat vaksinasi massal dan kekebalan alami, tapi laporan WHO (2024) bilang masih ada lonjakan kecil di beberapa negara, termasuk Indonesia, terutama di musim hujan. Di Jakarta, misalnya, Dinas Kesehatan melaporkan kasus sporadis di September 2025, meski nggak sampai bikin lockdown lagi.
Yang bikin COVID-19 masih relevan adalah kemampuan mutasinya. Varian seperti Omicron dan sub-varian terbaru, yang lebih mudah menular, masih bikin orang was-was. The Lancet (2023) menyebutkan bahwa meski gejalanya kini lebih ringan (kayak flu biasa buat yang udah divaksin), orang dengan penyakit bawaan atau lansia tetap rentan. Di X, banyak netizen share pengalaman kena COVID-19 ringan tahun ini, tapi untungnya tingkat kematian jauh lebih rendah dibandingkan awal pandemi.
Faktor lain yang bikin COVID-19 belum hilang adalah penolakan vaksin di beberapa komunitas. WHO (2024) bilang cakupan vaksin booster di Indonesia masih di bawah 50%, padahal booster penting buat jaga kekebalan terhadap varian baru. Selain itu, orang-orang mulai lengah: masker udah jarang dipake, dan protokol kesehatan kayak cuci tangan sering dilupain. Padahal, di tengah keramaian kota besar atau acara massa, virus ini masih bisa nyebar.
Tapi, jangan panik dulu! Pemerintah Indonesia, menurut laporan Kompas (September 2025), masih aktif pantau kasus lewat tes acak dan promosi booster. Kalau kamu sehat dan udah vaksin lengkap, risiko parah kecil banget. The Lancet (2023) menyarankan tetap jaga kebersihan, pakai masker di tempat ramai, dan update vaksinasi. Buat yang penasaran, cek info resmi di situs Kemenkes atau WHO biar nggak termakan hoaks di X soal COVID-19.Jadi, ya, COVID-19 masih ada di 2025, tapi udah nggak seserem dulu. Yang penting, tetep waspada, jaga kesehatan, dan ikutin perkembangan terbaru. Dengan sedikit effort, kita bisa nikmatin hidup normal tanpa takut kejutan dari virus ini. Yuk, stay healthy dan keep update!
Sumber: The Lancet (2023), WHO (2024).
Penulis dan Editor: Narendra R. (@narenstar_)
