Newestindonesia.co.id, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan, pelajar terdampak bencana Sumatra kembali bersekolah awal Januari 2026. Target tersebut, mencakup sekolah dan madrasah di Aceh, Sumatra Utara, serta Sumatra Barat.
“Target tersebut realistis seiring percepatan pembersihan fasilitas pendidikan pascabencana. Sejumlah sekolah terdampak yang tertimbun lumpur dan material banjir kini dalam tahap pemulihan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari melalui siaran pers, di Jakarta, Dikutip Selasa (30/12/2025).
Ia mengatakan, target itu disesuaikan dengan kalender pendidikan nasional. Kegiatan belajar mengajar semester genap, umumnya akan berlangsung pada pekan kedua Januari.
“Minggu pertama bulan Januari. Beberapa fasilitas pendidikan yang sebelumnya mungkin terdampak lumpur dan lain-lain ini sudah bisa kembali difungsikan,” ucapnya.
Ia mengaku, BNPB juga menyiapkan tenda darurat bagi sekolah dengan kerusakan berat. Tenda digunakan sementara sambil menunggu proses perbaikan lanjutan bangunan sekolah.
“Nanti proses belajar mengajar akan dilakukan di tenda-tenda sementara. Langkah ini untuk memastikan siswa tetap mendapatkan layanan pendidikan,” ujarnya.
Menurut data Kemendikdasmen per 19 Desember 2025, mencatat 3.274 fasilitas pendidikan rusak akibat bencana akhir November. Bencana tersebut berdampak pada 276.249 siswa, serta 25.936 guru dan tenaga kependidikan.
Meskipun demikian, pemerintah mempercepat pemulihan sekolah terdampak bencana agar kegiatan belajar mengajar segera kembali normal. Langkah pemulihan ini dilakukan melalui perbaikan fasilitas serta penyiapan sarana pembelajaran sementara.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menyebut kesiapan operasional sekolah di Sumatra Barat dan Sumatra Utara mendekati 90 persen. Sementara itu, untuk tingkat kesiapan sekolah Pratikno menilai di Aceh baru mencapai sekitar 65 persen.
“Di Aceh, 65 persen sekolah telah disiapkan untuk beroperasi kembali melalui pembersihan dan revitalisasi fasilitas. Untuk Sumatera Utara dan Sumatera Barat, kesiapan operasional sekolah sudah mendekati 90 persen,” kata Pratikno.
Editor: DAW



