Newestindonesia.co.id, Mengusung tema eco-friendly, energi bersih dan teknologi terkini, mobil listrik kini menjadi pilihan menarik di Indonesia. Berikut ini artikel yang membahas merek-mobil listrik populer, kisaran harga, serta regulasi pajak yang penting diketahui.
Mengapa Pilih Mobil Listrik?
- Pengoperasian lebih ramah lingkungan karena tidak memakai bahan bakar fosil.
- Biaya operasional (seperti bahan bakar) cenderung lebih rendah.
- Pemerintah memberikan insentif-pajak untuk mobil listrik di Indonesia.
- Semakin banyak model & merek yang hadir dengan harga semakin kompetitif.
Kisaran Harga Mobil Listrik Populer
Berikut beberapa merek yang sudah hadir di pasar Indonesia dengan kisaran harga (OTR Jakarta) paling baru:
Merek & Model Kisaran Harga* Wuling Air EV Rp 214 – 307,5 juta BYD Dolphin Sekitar Rp 369 – 429 juta BYD Atto 3 Sekitar Rp 465 – 515 juta MG 4 EV Sekitar Rp 395 juta Hyundai Ioniq 5 Sekitar Rp 713 juta hingga Rp 902,4 juta Premium / Mewah (contoh: Lexus UX300e) Rp 1,5 miliar ke atas
* Harga dapat berubah tergantung varian, kota, promo, dan OTR- wilayah.
Regulasi Pajak & Insentif Mobil Listrik
Pajak kendaraan listrik di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa regulasi penting:
Dasar Hukum & Insentif
- Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2019: menetapkan insentif pajak kendaraan listrik murni, PHEV, dan hybrid.
- Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2021: revisi aturan yang mengatur PKB (dan komponen pajak lainnya) untuk mobil listrik.
- Insentif PPN untuk mobil listrik yang memenuhi kriteria — misalnya hanya membayar PPN sekitar 2 % dari nilai transaksi kendaraan listrik yang memenuhi syarat KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai).
Tarif Pajak & Contoh
- PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) untuk mobil listrik murni bisa mendapatkan potongan hingga sekitar 90% dari tarif kendaraan konvensional.
- Contoh: Untuk mobil listrik dengan NJKB ± Rp 150 juta, tarif PKB konvensional sekitar Rp 2.250.000/ tahun, setelah potongan ≈ Rp 225.000 / tahun.
- Artikel menyebut bahwa biaya tahunan untuk mobil listrik bisa “cuma 100-ribuan” untuk beberapa model jika hanya ada SWDKLLJ + administrasi.
Komponen yang Masih Perlu Dibayar
Meskipun mendapatkan insentif besar, beberapa komponen tetap harus dibayar:
- SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan)
- Biaya administrasi STNK/TNKB
- Biaya-biaya lainnya sesuai provinsi.
Tips Sebelum Membeli Mobil Listrik
- Periksa varian & kapasitas baterai karena jarak tempuh dan harga bisa berbeda jauh.
- Cek status insentif pajak — apakah model tersebut memenuhi syarat KBLBB atau manufaktur lokal (TKDN) supaya insentif maksimal.
- Hitung total biaya kepemilikan: harga beli + pajak + biaya isi listrik + service + asuransi.
- Pastikan infrastructure pengisian (charging) di rumah atau sekitar Anda sudah memadai.
- Bandingkan model-merek: banyak merek baru bermunculan, jadi pilih yang after-sales dan layanan purna-jualnya jelas.
Kesimpulan
Pasar mobil listrik di Indonesia terus berkembang — harga mulai dari Rp 200 jutaan untuk model entry hingga Rp milyaran untuk segmen premium. Insentif pajak yang disediakan pemerintah membuat biaya kepemilikan mobil listrik jauh lebih terjangkau dibanding mobil konvensional dalam hal pajak tahunan. Namun tetap penting untuk memperhitungkan seluruh aspek: harga, fitur, jarak tempuh, infrastruktur, serta insentif yang berlaku.
Editor: DAW
