“Alasan gagal berangkat karena jam 02.00-07.00 WIB pihak bandara ada pengaspalan jalan. Padahal pesawat ada dan siap berangkat,” ujar Muslim.
Hal ini memicu kemarahan penumpang, yang mempertanyakan mengapa proses pengaspalan tidak bisa ditunda satu jam demi keberangkatan ratusan penumpang yang sudah menunggu.
“Penumpang protes, kenapa ngaspal jalan nggak ditunda aja sejam, demi ratusan penumpang bisa terbang. Karena pesawat sudah siap,” tambah Muslim.
Karena kekecewaan yang memuncak, Ridwan Kamil diminta oleh sejumlah penumpang untuk melakukan lobi kepada pimpinan bandara agar masalah segera diselesaikan. Namun, akses komunikasi tersebut ditolak oleh pihak manajemen bandara.
“Saya tiba-tiba diminta para penumpang untuk membantu melobi pihak pimpinan bandara. Tapi manajer bandara tidak mau memberi kami bicara ke pimpinannya. Itu inti protes kemarin. Ada yang gagal ujian, gagal transit, gagal meeting, dan lain-lain,” kata Ridwan Kamil melalui pengacaranya.
Tak hanya itu, pihak teknis bandara juga dinilai tidak memberikan akses bagi penumpang untuk berkomunikasi langsung dengan pimpinan bandara maupun pilot pesawat yang sudah siaga.
“Dan pihak teknis bandara tidak memberi akses penumpang untuk bicara ke pimpinan bandara dan pilot pesawat yang stand by,” pungkas dia.
Editor: DAW
