Newestindonesia.co.id, Seorang balita laki-laki berusia 13 bulan berinisial MA meninggal dunia usai diduga tidak sengaja meminum oli bekas di rumahnya di wilayah Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (2/7/2025) siang.
Insiden tragis ini terjadi saat korban berada di rumah bersama ibunya, NP (23), sementara sang ayah, WA (24), diketahui sedang berada di luar kota.
Balita malang itu sempat mendapat penanganan medis intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soeroto Ngawi selama hampir empat jam. Namun, nyawanya tak berhasil diselamatkan.
Dilansir melalui Kompas, Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bermula saat ibu korban tengah memasak di dapur. MA yang sudah bisa berjalan bebas di dalam rumah, diduga menemukan sebuah toples berisi cairan oli bekas di ruang tamu. Oli tersebut merupakan sisa tetesan dari sepeda motor rusak yang diparkir di dalam rumah.
Tanpa sepengetahuan keluarga, MA diduga menenggak cairan tersebut. Saat sang ibu menyadari bahwa anaknya meminum oli, keluarga langsung membawa korban ke IGD RSUD dr Soeroto dalam kondisi tidak sadar.
Dokter jaga IGD RSUD dr Soeroto Ngawi, dr Luthfy, mengungkapkan bahwa kondisi korban saat tiba di rumah sakit sudah sangat kritis.
“Saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengalami gejala keracunan berat,” jelas Luthfy kepada wartawan, Rabu (2/7/2025).
Tim medis langsung melakukan serangkaian tindakan penyelamatan, mulai dari pemasangan oksigen, pemberian obat anti-muntah dan anti-pendarahan, hingga bilas lambung. Namun kondisi MA terus memburuk.
Ia mengalami pendarahan dari hidung dan pernapasannya semakin tidak stabil. “Hasil bilas lambung menunjukkan aroma menyengat yang mengarah pada kandungan oli,” lanjut Luthfy.
Sekitar pukul 14.00 WIB, jantung korban mulai melemah hingga akhirnya dinyatakan berhenti berdetak. Tim medis sempat melakukan tindakan resusitasi jantung paru (CPR) selama 30 menit, namun tidak membuahkan hasil.
“Korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 14.30 WIB,” ungkap dr Luthfy. Menurut dia, cairan oli yang masuk ke dalam tubuh korban menyebabkan iritasi akut pada saluran pencernaan dan sistem pernapasan.
Kasus kematian MA kini ditangani oleh pihak Polres Ngawi. Polisi telah mendatangi rumah korban untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa barang bukti berupa toples berisi oli.
Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Aris Gunadi menyatakan pihaknya masih mendalami kasus ini. Polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi untuk memastikan kronologi dan unsur kelalaian dalam insiden tersebut.
“Kami masih menyelidiki secara menyeluruh, termasuk cairan yang diminum dan bagaimana cairan berbahaya itu bisa diletakkan di tempat yang terjangkau balita,” ujar Aris.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian tragis yang menimpa MA bermula saat sang ibu berada di dapur menyiapkan makanan untuk anaknya.
Editor: DAW
