Kedekatan mereka semakin intens sejak 2024, hingga Luluk bersama suaminya mendatangi rumah Delia menawarkan investasi.
“Dia janji keuntungan 10 persen per bulan. Modal katanya bisa diambil kapan saja, dan jika tarik dana, maksimal 10 hari uang kembali. Tapi sejak Maret sampai sekarang, uang saya belum dikembalikan,” ujar Delia, Jumat (11/7).
Tak berhenti di situ, Luluk juga disebut-sebut mengelola arisan bulanan. Namun arisan itu diduga fiktif. Delia mengungkapkan meski para anggota rutin membayar iuran, tak pernah ada pemenang yang diumumkan.
“Uang hanya masuk ke rekening dia. Tidak ada arisan yang cair, semuanya dipakai pribadi oleh Luluk,” ujar Delia.
Delia kini berinisiatif mengumpulkan para korban dalam satu grup untuk menghitung total kerugian. Dari pengakuan sementara, jumlah kerugian fantastis.
“Ada korban rugi sampai Rp 2 miliar, bahkan ada yang sampai Rp 3 miliar,” kata Delia.
Wartawan telah berupaya menghubungi Luluk ke nomor ponselnya, namun ia tidak merespons. Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif pun belum membeberkan kasus ini.
Editor: DAW
