Newestindonesia.co.id, Insiden pembacokan anggota TNI Wonosobo, Serda RS, di salah satu kafe di Kecamatan Sapuran, memicu kemarahan warga. Kafe itu turut dirusak dan sejumlah fasilitas kafe dibakar, Seperti diberitakan detikSulsel (15/9).
Kafe yang dirusak massa itu berada di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Wonosobo. Insiden pembacokan itu sendiri terjadi pada Minggu (14/9/2025) dini hari. Tampak massa datang ke kafe yang menjadi lokasi pembacokan pada Minggu (14/9) siang. Mereka mulai melempari kaca kafe dengan batu.
Sebagian massa yang masuk lalu mengeluarkan sejumlah fasilitas kafe. Barang-barang itu dibuang ke luar dan mulai dibakar dengan ban bekas. Asap hitam pun membubung dari barang-barang yang dibakar itu. Tampak area kafe penuh dengan coretan, salah satunya ‘Nyawa Bayar Nyawa’.
Kaca kafe itu pun tampak pecah dan berlubang usai dirusak massa. Setelah massa bubar, tampak jelaga hitam menempel di tiang yang berada di depan kafe. Area kafe itu pun digaris polisi.
Sebagai informasi, insiden pembacokan itu menewaskan anggota TNI bernama Rahman Setiawan. Korban disebut bertugas di Koramil Kejajar, Kodim 0707 Wonosobo.
“Berkaitan dengan adanya berita meninggalnya 1 orang anggota TNI di Wonosobo adalah bahwa benar adanya berita tersebut. Korban atas nama Serda RS, berdinas di Kodim 0707/Wonosobo,” ujar Kapendam IV Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo, Minggu (14/9).
Sementara itu, Kapolres Wonosobo AKBP M. Kasim Akbar Bantilan mengatakan saat ini pihaknya tengah menelusuri kasus yang menewaskan satu korban tersebut.
“Kejadiannya tadi malam, sekitar pukul 00.15 WIB. Ini lagi pengungkapan. Tim lagi kerja, semoga segera terungkap,” kata Kapolres Wonosobo AKBP M. Kasim Akbar Bantilan kemarin.
Editor: DAW
