Newestindonesia.co.id, Tradisi pawai obor menyambut Tahun Baru Islam sudah ada sejak masa Khalifah Umar bin Khattab pada abad ke-7. Saat itu, kalender Hijriah mulai digunakan.
Dilansir RRI, Di Indonesia, tradisi ini mulai populer pada abad ke-20, terutama setelah kemerdekaan. Pawai obor berkembang di kalangan pesantren dan masyarakat Jawa serta Sumatera.
Biasanya, pawai dilakukan pada malam 1 Muharram dengan membawa obor keliling kampung atau kota. Acara ini juga sering diiringi selawat, doa awal tahun, dan pertunjukan seni Islami.
Beberapa daerah seperti Yogyakarta, Solo, dan Aceh rutin menggelar pawai obor sebagai tradisi tahunan. Obor yang menyala melambangkan cahaya petunjuk dari Allah SWT di tengah kegelapan hidup.
Pawai ini menjadi simbol harapan akan bimbingan dan perlindungan dari kesesatan di tahun yang baru. Selain sebagai perayaan, pawai obor juga menjadi sarana dakwah dan pembelajaran bagi generasi muda.
Anak-anak dan remaja diajak mengenang hijrah Nabi Muhammad SAW serta menanamkan nilai perjuangan dan kebersamaan. Di masa kini, pawai obor semakin kreatif dengan tambahan kostum Islami, replika unta, dan hiasan khas Timur Tengah.
Meski tampil lebih meriah, makna hijrah sebagai perubahan menuju kehidupan lebih baik tetap dijaga. Tradisi ini pun menjadi bagian penting dari budaya Islam Indonesia yang perlu terus dilestarikan.
Editor: DAW
