Newestindonesia.co.id, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyoroti terkait banyaknya generasi muda yang mengalami gangguan kesehatan jiwa atau mental. Menurut Budi, masalah kesehatan mental sering kali tidak terdeteksi sejak dini, padahal gejalanya sudah mulai muncul sejak usia sekolah.
“Jangan terlalu stres, jangan terlalu memiliki ambisi yang besar yang di luar kemampuan kita, jangan terlalu banyak dipikirkan juga kalau susah, dan yang penting harus rajin berdoa, harus rajin meditasi,” ujar Budi saat ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025), seperti dikutip melalui Kompas.
Budi mengatakan, pikiran sangat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Maka itu, penting untuk menjaga pikiran tetap positif.
“Gimana caranya supaya kita mencegah, karena itu tadi kan, menjaga hidup sehat, sehat mental penting, itu pikirannya harus dijaga. Karena itu nanti akan membantu kita agar kondisi mentalnya baik kembali,” ucapnya.
Melihat sejumlah kasus yang terjadi, seperti di SMA 72 Jakarta, Menkes menyebut perlunya pengecekan kesehatan jiwa.
“Itu sebabnya program cek kesehatan gratis dimulai SD, SMP, SMA, ada tes kesehatan jiwa, ya questionnaire saja dulu, tapi kalau dari jawabannya sudah agak menjurus, nanti kami referensikan ke dokter (spesialis kejiwaan),” kata dia.
Ia menegaskan pentingnya deteksi dini karena banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sudah mengalami kecemasan atau bahkan depresi.
“Kadang-kadang kita enggak tahu bahwa kita sudah mulai cemas atau anxiety, atau kita sudah masuk tahap yang lebih lanjut, tahap depresi, itu kadang-kadang kita enggak tahu,” beber Budi.
Terkait pendampingan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Budi mengatakan bahwa pendampingan masih dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jakarta. “Untuk yang SMAN 72, itu masih ditangani oleh Dinas Kesehatan DKI,” kata Budi.
Editor: DAW



