Newestindonesia.co.id, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan 31 rumah sakit yang terdampak bencana di Aceh telah beroperasi dalam waktu dua pekan pascabencana. Di mana, pemulihan dilakukan melalui percepatan revitalisasi layanan kesehatan dengan memprioritaskan layanan-layanan krusial yang menyangkut keselamatan pasien.
“Yang penting beroperasi dulu. Bukanya memang bertahap, tapi layanan yang menyangkut nyawa harus jalan,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (25/12/2025).
Lebih lanjut, Menkes Budi menjelaskan, keputusan memprioritaskan pemulihan rumah sakit diambil setelah dirinya meninjau langsung kondisi kerusakan di lapangan. Sebanyak 31 rumah sakit terdampak di Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara ditargetkan pemerintah tetap melayani meski belum ideal sepenuhnya
“IGD dan layanan cuci darah tidak boleh berhenti. Alhamdulillah, seluruh layanan HD sudah kembali berjalan,” ucap Budi.
Ia menambahkan, bahkan rumah sakit dengan tingkat kerusakan paling parah kini sudah dapat melayani pasien. Hal itu setelah dilakukan pemasangan instalasi sementara.
Menkes Budi mengapresiasi kerja cepat relawan, dan manajemen rumah sakit dalam mempercepat pemulihan layanan kesehatan pascabencana. “Kerusakan fasilitas kesehatan ini kompleks, dari bangunan hingga IPAL, sehingga penanganannya harus dipercepat bersama BUMN konstruksi,” kata Menkes Budi.
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia mencapai 1.112 jiwa per Selasa (23/12/2025). Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh terus bertambah.
“Korban meninggal dunia kembali bertambah enam jiwa. Atas peristiwa ini, kami dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pemulihan menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Ia menambahkan, jumlah korban hilang juga mengalami peningkatan. Hingga kini, tercatat sebanyak 176 orang masih dinyatakan hilang atau bertambah satu orang dari laporan sebelumnya.
“Proses pencarian terhadap korban yang masih hilang terus kami lakukan bersama tim gabungan di lapangan. Kami memastikan upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban terdampak bencana masih terus berlangsung dengan mengerahkan personel dan peralatan sesuai kondisi lapangan,” ucap Abdul Muhari.
Editor: DAW
