Newestindonesia.co.id, Pihak berwenang Thailand telah mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan penduduk dan wisatawan yang terdampar akibat banjir parah di wilayah selatan negara itu, tempat sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 2,1 juta orang terkena dampak sejak minggu lalu, media setempat melaporkan pada hari Selasa, 25 November 2025.
Dilansir melalui Anadolu (26/11), Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mengirim helikopter ke Hat Yai salah satu daerah yang paling parah terkena dampak di provinsi Songkhla dekat perbatasan Malaysia untuk mengirimkan pasokan darurat dan mengevakuasi masyarakat, Thai Enquirer melaporkan.
Rekaman video menunjukkan helikopter menjatuhkan bantuan ke lantai atas gedung-gedung saat ribuan rumah masih terendam, sehingga memaksa penduduk naik ke atap.
Pihak berwenang untuk sementara menangguhkan semua layanan antar-jemput ke dan dari Bandara Hat Yai karena banjir naik, mencapai ketinggian 2 meter (6,6 kaki) di beberapa daerah.
Angkatan Laut Thailand, Selasa, menyatakan akan mengirimkan armada Bantuan Bencana berisi pasukan, kendaraan lapis baja, dan tim medis ke wilayah tersebut. Kapal Bantuan Bencana tersebut akan didampingi oleh kapal induk Royal Chakri Naruebet beserta dua helikopter dan kapal yang diperlengkapi untuk operasi khusus, ungkap Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan.
Sembilan provinsi di selatan Thailand, dekat perbatasan Malaysia, telah dilanda banjir, menurut Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana. Sekitar 7.000 wisatawan asing sebagian besar dari Malaysia dan Singapura dilaporkan terjebak di Hat Yai.
Banjir juga mengganggu jaringan seluler dan listrik di beberapa daerah. Pembangkit Listrik Chana di Songkhla untuk sementara menghentikan operasinya karena naiknya air, meskipun pembangkit listrik lainnya tetap beroperasi.
Di seberang perbatasan, otoritas Malaysia mengatakan lebih dari 12.000 orang terdampak banjir di beberapa negara bagian utara. Pada hari Selasa, Raja Malaysia Sultan Ibrahim memerintahkan para pejabat untuk menyediakan semua bantuan darurat dan bantuan yang diperlukan, menurut kantor berita pemerintah Bernama.
Editor: DAW



