Newestindonesia.co.id, Setidaknya tujuh orang tewas setelah sebuah pesawat kargo keluar landasan dan terbakar di Kentucky, Amerika Serikat pada hari Selasa 4 November 2025.
Pesawat yang terbakar, yang dioperasikan oleh perusahaan pengiriman Amerika Serikat, UPS, menabrak beberapa gedung saat jatuh di tengah lepas landas. Para pejabat khawatir jumlah korban tewas dan luka-luka dapat meningkat, Seperti beritakan BBC World.
Penerbangan UPS 2976, sebuah pesawat kargo, jatuh saat lepas landas di Bandara Internasional Louisville sekitar pukul 17:15 waktu setempat pada hari Selasa (4/11), tergelincir dari landasan pacu dan menabrak bangunan di dekatnya.
Pesawat itu terbakar dan sedikitnya dua bisnis di dekatnya terkena reruntuhan, kata gubernur negara bagian Andy Beshear.
Kentucky Petroleum Recycling terkena dampak “cukup langsung”, kata Beshear, dengan bisnis kedua – Grade A Auto Parts – juga terkena dampak.
Rekaman kejadian yang belum diverifikasi menunjukkan pesawat sudah dilalap api saat meluncur keluar landasan.
Api menyebar ke beberapa bangunan di dekat landasan pacu dan pejabat melancarkan operasi besar untuk menghentikan api agar tidak menyebar lebih jauh.
Warga di sekitar bandara diperintahkan untuk tetap di dalam rumah karena khawatir akan adanya ledakan susulan dan polusi udara. Bandara ini terletak di kota terbesar di Kentucky, dikelilingi oleh beberapa permukiman dan distrik bisnis.
Semua operasi di bandara telah dihentikan.
Para pejabat telah mengonfirmasi tujuh kematian sejauh ini tetapi telah memperingatkan bahwa jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat.
Tidak jelas apakah jumlah korban tewas itu termasuk tiga awak pesawat yang dikhawatirkan tewas.
Sebelas orang lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit – tetapi pejabat setempat mengatakan angka itu kemungkinan juga meningkat.
Kepala pemadam kebakaran setempat mengatakan dia tidak mengetahui adanya orang yang terjebak di gedung-gedung terdekat tetapi mengatakan pencarian masih berlangsung.
Dua pekerja di bisnis otomotif yang tertabrak masih belum diketahui keberadaannya hingga Selasa malam, dan tidak diketahui berapa banyak pelanggan yang berada di tempat itu saat kecelakaan terjadi.
Apa yang menyebabkan kecelakaan itu?
Investigasi awal sedang dilakukan tetapi pejabat mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa penyebab kecelakaan itu.
Meski demikian, para pejabat mencatat bahwa kebakaran besar itu disebabkan oleh banyaknya bahan bakar di dalam pesawat, yang memulai perjalanan sekitar 4.300 mil (6.920 km) ke Hawaii.
Pesawat itu membawa 38.000 galon (144.000 liter) bahan bakar saat jatuh.
Belum dipastikan muatan apa yang ada di dalam pesawat, meskipun sejumlah pejabat mengatakan pesawat itu tidak membawa apa pun yang dapat menimbulkan risiko kontaminasi yang tinggi.
Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Louisville Brian O’Neal mengatakan jumlah bahan bakar yang tumpah di lokasi kecelakaan menjadikannya “situasi yang sangat berbahaya”.
Perintah yang memperingatkan orang-orang untuk berlindung di tempat dikurangi dari radius lima mil dari bandara menjadi radius satu mil saat kru bekerja untuk memadamkan api pada Selasa malam.
Model pesawat yang terlibat adalah pesawat bermesin tiga besar MD-11F, yang pertama kali beroperasi 34 tahun lalu.
Editor: DAW
