Newestindonesia.co.id, Gempa bumi dengan magnitudo awal 6,7 skala richter (SR)mengguncang wilayah timur laut Jepang pada hari Jumat 12 Desember 2025, mendorong Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami untuk gelombang setinggi hingga 1 meter.
Dilansir melalui CNA, Gempa tersebut terjadi pada pukul 11.44 pagi (10.44 pagi, waktu Singapura) di lepas pantai prefektur Aomori dengan kedalaman 20 km, setelah gempa yang lebih besar berkekuatan magnitude 7,5 SR melanda wilayah yang sama pada Senin malam lalu.
Menurut badan tersebut, sejauh ini telah tercatat dua gelombang setinggi 20 cm, satu di kota Erimo di pulau utama utara Hokkaido pada pukul 12.35 siang, dan satu lagi tiga menit kemudian di wilayah Aomori.
Stasiun televisi NHK mengatakan tidak ada perubahan yang terlihat jelas di kedua pelabuhan tersebut.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) juga mengatakan bahwa gempa tersebut berkekekuatan 6,7 SR dan berjarak 130 km dari kota Kuji di prefektur Iwate di pulau utama Honshu.
Setelah gempa bumi pada hari Senin yang melukai setidaknya 50 orang, pemerintah mengeluarkan peringatan khusus yang mengimbau warga di wilayah yang luas, dari Hokkaido di utara hingga Chiba, timur Tokyo, untuk waspada terhadap kemungkinan meningkatnya gempa bumi dahsyat yang akan kembali terjadi dalam waktu seminggu.
Getaran gempa pada hari Jumat tersebut terukur 4 pada skala intensitas seismik Jepang 1-7.
NHK mengatakan bahwa tingkat guncangannya lebih rendah daripada gempa yang lebih besar berkekekuatan 7,5 SR pada Senin malam, yang menyebabkan barang-barang berjatuhan dari rak, merusak jalan, memecahkan jendela, dan memicu gelombang tsunami hingga 70 cm.
Otoritas Regulasi Nuklir mengatakan pada hari Jumat bahwa tidak ada tanda-tanda anomali langsung di fasilitas nuklir wilayah tersebut.
Editor: DAW



