Connect with us

Hi, what are you looking for?

Newest Indonesia

International

Investigasi Jeju Air Kecelakaan Gegara Pilot Tak Sengaja Matikan Mesin

Pesawat Jeju Air meledak dan terbakar di Bandara Muan, Korea Selatan. (YouTube.com/CNN-News 18)

Newestindonesia.co.id, Laporan investigasi awal dari Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea (ARAIB) mengungkapkan bahwa kesalahan pilot menjadi penyebab utama kecelakaan tragis pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang pada akhir Desember 2024.

Insiden terjadi saat pesawat Jeju Air yang membawa 181 penumpang dan awak menabrak seekor burung di mesin kanan ketika hendak mendarat di Bandara Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, pada 29 Desember 2024.

Pesawat sempat membatalkan pendaratan dan berusaha kembali mengudara. Namun, akibat kesalahan fatal, mesin kiri yang masih berfungsi justru dimatikan secara tidak sengaja oleh pilot. Hal ini menyebabkan pesawat kehilangan daya dorong total dan gagal mempertahankan ketinggian.

Perwakilan ARAIB menyampaikan hasil temuan tersebut dalam pertemuan dengan keluarga korban. Dalam penjelasannya, ARAIB mengungkapkan bahwa sang pilot seharusnya mematikan mesin kanan (nomor dua) yang rusak akibat tabrakan burung. Namun, berdasarkan data penerbangan dan rekaman suara kokpit, mesin kiri (nomor satu) yang dalam kondisi normal justru dimatikan.

“Rekaman menunjukkan perintah matikan mesin nomor dua, tetapi tindakan yang dilakukan adalah mematikan mesin nomor satu. Ini menunjukkan kemungkinan kebingungan dalam kondisi darurat,” ujar ARAIB, seperti dikutip melalui Beritasatu (21/7).

Kedua mesin pesawat telah dikirim ke Prancis pada Maret 2025 untuk analisis. Hasilnya menunjukkan bahwa mesin kiri tidak mengalami gangguan teknis, dan kematiannya disebabkan oleh kesalahan manusia, bukan kerusakan mesin.

Pilot juga mengaktifkan sistem pemadam kebakaran pada mesin kiri, membuatnya tidak bisa dinyalakan kembali selama penerbangan. Hal ini memperburuk situasi, hingga akhirnya pesawat menabrak dinding beton di ujung landasan pacu dan terbakar hebat.

ARAIB juga mencatat bahwa roda pendaratan tidak diaktifkan, menunjukkan bahwa pilot tidak sempat atau tidak berencana melakukan pendaratan normal. Lembaga tersebut menyatakan akan menyelidiki lebih lanjut pelatihan dan kesiapan tanggap darurat kedua pilot.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Namun, keluarga korban mengkritik pernyataan ARAIB yang dianggap terlalu menyalahkan pilot. “Mereka mengabaikan faktor-faktor lain seperti dinding beton di ujung landasan dan kemungkinan kerusakan sistem. Ini tidak bisa kami terima,” ujar salah satu kerabat korban.

Baca juga:  10 Tempat yang Harus Dikunjungi di Korea Selatan (Lengkap Dengan Estimasi Harga)

Kesalahan pilot seperti ini tergolong langka, namun pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 2015, pesawat TransAsia Airways jatuh tak lama setelah lepas landas dari Taipei akibat pilot mematikan mesin yang salah, menewaskan 43 dari 58 orang di dalamnya.

Tragedi Jeju Air ini tercatat sebagai kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.

Editor: DAW

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Editor Picks

Regional

Newestindonesia.co.id, Chasandra Thenu, Seorang selebgram berasal dari Ambon, Provinsi Maluku diterpa isu bahwa diduga video syurnya bocor di media sosial bersama mantan pacarnya yang...

Regional

Newestindonesia.co.id, Heboh beredar di media sosial hingga viral saat ini, Diduga selebgram Ambon bernama Chasandra Thenu video syurnya tersebar dengan oknum polisi yaitu mantan...

Finance

Newestindonesia.co.id, Kabar baik bagi kamu yang sedang mencari tanah di Bali dengan pemandangan lautan. Dengan luas 15,7 are, Kamu yang berencana membuat sebuah villa...

Entertainment

Newestindonesia.co.id, Tahun 2025 menjadi ajang kebangkitan perfilman global dengan beragam pilihan yang menarik untuk berbagai selera dari aksi menegangkan hingga kisah emosional. Baik penggemar...

Advertisement