Newestindonesia.co.id, Mengasuh anak usia toddler (1–3 tahun) memang penuh tantangan. Pada masa ini, anak sedang aktif mengeksplorasi lingkungan, belajar berbicara, serta menguji batas.
Tidak jarang, orang tua yang cenderung emosian merasa kewalahan menghadapi tantrum, rewel, atau sikap keras kepala si kecil. Agar hubungan tetap harmonis, berikut beberapa tips menghadapi anak toddler bagi orang tua emosian yang bisa dipraktikkan.
1. Sadari Emosi Diri Sendiri
Langkah pertama adalah mengenali perasaan Anda. Saat mulai marah atau kesal, berhenti sejenak, tarik napas dalam, dan hitung sampai 10. Dengan menyadari emosi, orang tua bisa mengendalikan reaksi sebelum meluap pada anak.
2. Pahami Perkembangan Toddler
Tantrum dan rasa ingin tahu yang besar adalah hal wajar pada usia toddler. Mereka belum bisa mengekspresikan perasaan dengan kata-kata, sehingga sering menangis atau marah. Dengan memahami ini, orang tua jadi lebih sabar karena tahu bahwa perilaku tersebut bukan semata-mata “nakal”.
3. Terapkan Teknik Komunikasi Positif
Alih-alih membentak, gunakan kata-kata sederhana dan lembut. Beri pilihan pada anak agar mereka merasa dihargai, misalnya: “Kamu mau pakai baju merah atau biru hari ini?”. Cara ini membantu anak belajar mengambil keputusan tanpa merasa ditekan.
4. Konsisten dengan Aturan
Toddler membutuhkan batasan yang jelas. Namun, konsistensi penting agar anak tidak bingung. Jika aturan tidak boleh makan permen sebelum makan utama, pastikan orang tua selalu memegang aturan tersebut, tanpa terkecuali.
5. Cari Waktu untuk “Me Time”
Orang tua emosian sering kali mudah lelah. Luangkan waktu sejenak untuk diri sendiri, seperti membaca buku, berjalan santai, atau sekadar minum teh tanpa distraksi. Dengan pikiran lebih tenang, menghadapi ulah anak akan terasa lebih ringan.
6. Gunakan Teknik Distraksi
Ketika anak mulai tantrum, coba alihkan perhatian dengan hal positif, misalnya mengajaknya bermain, bernyanyi, atau menunjukkan benda menarik. Teknik ini membantu meredakan emosi anak tanpa harus memicu amarah orang tua.
7. Minta Dukungan Pasangan atau Keluarga
Tidak ada salahnya berbagi peran. Saat merasa sangat lelah atau emosi, mintalah pasangan atau anggota keluarga lain untuk mengambil alih sementara. Dukungan sosial sangat penting untuk menjaga kewarasan orang tua.
Kesimpulan
Menghadapi anak toddler memang menguji kesabaran, apalagi bagi orang tua yang mudah emosian. Dengan memahami perkembangan anak, mengelola emosi, dan menerapkan pola asuh yang konsisten, hubungan dengan si kecil bisa tetap hangat. Ingat, toddler butuh orang tua yang sabar untuk mendampingi proses tumbuh kembangnya.
Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW
