Newestindonesia.co.id, Dalam hubungan suami istri, eksplorasi seksual sering menjadi bagian dari upaya menjaga keharmonisan rumah tangga. Salah satu topik yang sering menjadi perdebatan adalah anal seks. Lantas, apakah anal seks dilarang ketika sudah bersuami istri? Artikel ini akan membahas dari sisi agama, medis, dan etika hubungan.
1. Pandangan Agama tentang Anal Seks
a. Islam
Dalam Islam, hubungan seksual dianjurkan dilakukan melalui jalan yang wajar (vagina). Berdasarkan hadits:
“Laknatlah orang yang menyetubuhi istrinya lewat duburnya.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Mayoritas ulama mengharamkan anal seks meskipun dilakukan dalam ikatan pernikahan, karena dianggap menyimpang dari fitrah dan bertentangan dengan tujuan utama hubungan suami istri, yaitu reproduksi dan kasih sayang.
b. Kristen
Pandangan agama Kristen terhadap anal seks bisa beragam tergantung denominasi. Namun, secara umum, hubungan seksual yang tidak dilakukan secara natural (vaginal) sering dianggap tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, apalagi jika tidak disertai rasa saling menghormati dan kasih.
c. Hindu dan Budha
Dalam Hindu dan Budha, hubungan seksual adalah bagian dari dharma rumah tangga. Meskipun tidak dibahas secara eksplisit, hubungan seksual sebaiknya dijalani dengan penuh kesadaran, etika, dan tujuan mulia — bukan hanya untuk kepuasan fisik semata.
2. Tinjauan Medis terhadap Anal Seks
Risiko Kesehatan:
- Iritasi dan luka pada anus karena tidak memiliki pelumas alami.
- Risiko infeksi menular seksual (IMS) lebih tinggi, termasuk HIV, karena dinding anus lebih tipis.
- Kemungkinan gangguan otot anus jika dilakukan terlalu sering atau tidak dengan teknik yang aman.
Tips jika tetap dilakukan:
- Gunakan pelumas berbahan dasar air.
- Lakukan komunikasi terbuka dan persetujuan bersama.
- Jangan dilakukan secara kasar atau dipaksakan.
3. Etika Hubungan Suami Istri: Komunikasi adalah Kunci
Hal terpenting dalam hubungan intim adalah rasa saling menghargai dan komunikasi yang sehat. Jika salah satu pihak tidak nyaman, maka aktivitas apapun — termasuk anal seks — sebaiknya dihindari.
Penting bagi pasangan untuk membicarakan keinginan dan batasan masing-masing secara jujur dan terbuka. Hubungan yang sehat tidak memaksa, melainkan menciptakan ruang aman bagi kedua belah pihak.
Kesimpulan: Dilarang atau Tidak?
- Secara agama (terutama Islam): anal seks dilarang meskipun dalam ikatan pernikahan.
- Secara medis: berisiko, tetapi bisa diminimalkan jika dilakukan dengan hati-hati dan edukasi.
- Secara etika hubungan: harus berdasarkan persetujuan dan kenyamanan bersama.
Jika Anda mempertimbangkan untuk melakukannya, pertimbangkan semua aspek ini agar tidak hanya mencari kepuasan sesaat, tapi juga menjaga kesehatan dan keharmonisan rumah tangga.
Sumber: Berbagai sumber, Editor: DAW
Catatan: Artikel ini hanya ditujukan sebagai edukasi kepada pembaca berumur 21+
