Newestindonesia.co.id, Kanker usus, atau lebih dikenal sebagai kanker kolorektal, adalah salah satu jenis kanker paling umum di dunia. Di Indonesia sendiri, kasus kanker usus terus meningkat setiap tahun. Mengetahui penyebab dan gejala awal kanker usus sangat penting agar dapat dilakukan deteksi dini dan pengobatan yang tepat.
Apa Itu Kanker Usus?
Kanker usus terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di bagian usus besar (kolon) atau rektum secara tidak terkendali. Kanker ini bisa berkembang dari polip jinak yang tidak ditangani dengan baik.
Penyebab Kanker Usus
Meskipun penyebab pasti kanker usus belum diketahui secara pasti, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker usus antara lain:
- Faktor Genetik dan Keturunan
- Riwayat keluarga dengan kanker usus meningkatkan risiko secara signifikan.
- Sindrom genetik seperti Lynch syndrome dan familial adenomatous polyposis (FAP).
- Usia di Atas 50 Tahun
- Mayoritas kasus terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun.
- Pola Makan Tidak Sehat
- Konsumsi tinggi daging merah dan daging olahan.
- Rendah serat dan tinggi lemak.
- Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
- Merokok dan alkohol dapat merusak jaringan usus dan memicu pertumbuhan sel abnormal.
- Kurang Aktivitas Fisik
- Gaya hidup sedentari (minim gerak) berkaitan erat dengan peningkatan risiko kanker usus.
- Obesitas
- Berat badan berlebih meningkatkan kemungkinan kanker kolorektal.
- Riwayat Penyakit Usus
- Seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn yang berlangsung lama.
Gejala Awal Kanker Usus
Kanker usus sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, berikut beberapa gejala awal kanker usus yang perlu diwaspadai:
- Perubahan Pola Buang Air Besar
- Diare atau konstipasi yang terus menerus.
- Perubahan bentuk feses, seperti menjadi lebih kecil dan pipih.
- Darah dalam Feses
- Feses berwarna gelap atau merah terang akibat perdarahan dalam usus.
- Perut Kembung dan Rasa Tidak Tuntas Setelah BAB
- Sensasi seperti masih ingin buang air besar meskipun sudah selesai.
- Sakit Perut dan Kram
- Nyeri perut yang tidak kunjung sembuh.
- Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
- Berat badan turun drastis tanpa diet atau olahraga.
- Kelelahan Berkepanjangan
- Tubuh terasa lemah meski sudah cukup istirahat, bisa akibat anemia karena perdarahan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas selama lebih dari dua minggu, segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan seperti kolonoskopi sangat membantu untuk deteksi dini kanker usus.
Jadi Kesimpulannya Adalah…
Kanker usus bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, pola makan bergizi, dan pemeriksaan rutin, terutama bagi yang memiliki faktor risiko. Mengenali penyebab dan gejala awal kanker usus dapat menyelamatkan nyawa, karena semakin dini terdeteksi, semakin tinggi peluang sembuh.
Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW
