Connect with us

Hi, what are you looking for?

Newest Indonesia

Food

Makanan Khas Papua: Kekayaan Kuliner Dari Timur Indonesia

Papeda (sago congee), Kuah Kuning (yelow soup) and Ikan Tude Bakar (grilled fish) with Dabu-dabu and Rica sambal. Foto: Dok. Wikipedia

Newestindonesia.co.id, Papua dikenal sebagai provinsi dengan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa. Selain keindahan alamnya, Papua juga memiliki kuliner khas yang unik dan lezat, mencerminkan tradisi dan kekayaan sumber daya alamnya. Makanan khas Papua sangat berbeda dengan makanan di daerah lain di Indonesia karena menggunakan bahan lokal asli Papua dan cara pengolahan tradisional yang khas.

Makanan Khas Papua yang Wajib Dicoba

1. Papeda

Papeda adalah makanan pokok masyarakat Papua yang terbuat dari sagu. Teksturnya seperti lem dan berwarna putih bening, biasanya disantap dengan kuah ikan kuning yang gurih dan pedas. Papeda menjadi ciri khas Papua yang unik dan sulit ditemukan di daerah lain.

2. Ikan Kuah Kuning

Ikan kuah kuning adalah hidangan ikan yang dimasak dengan bumbu kuning dari kunyit, serai, jahe, dan daun kemangi. Kuahnya berwarna kuning cerah dan memiliki rasa segar dan aromatik. Ikan yang digunakan biasanya ikan air tawar atau ikan laut segar.

3. Ulat Sagu (Sago Worm)

Makanan ini adalah ulat yang hidup di dalam pohon sagu, menjadi sumber protein penting bagi masyarakat asli Papua. Biasanya ulat sagu dimakan mentah, digoreng, atau dibakar. Rasanya gurih dan menjadi makanan tradisional yang eksotis.

4. Roti Jala Papua

Roti jala khas Papua berbeda dengan roti jala Melayu. Roti ini terbuat dari adonan tepung sagu yang dipanggang di atas daun sagu, sehingga memiliki rasa khas dan aroma alami yang unik.

5. Ayam Kampung Papua Bakar

Ayam kampung khas Papua dimasak dengan bumbu sederhana, biasanya dibakar dengan daun sagu sehingga memberikan rasa asap yang khas. Hidangan ini sering disajikan bersama papeda dan sambal khas Papua.

Bahan dan Ciri Khas Kuliner Papua

Makanan Papua banyak menggunakan bahan dasar dari alam sekitar, seperti sagu, ikan laut dan air tawar, umbi-umbian, serta sayuran hutan. Pengolahan makanan biasanya sederhana dengan cara direbus, dibakar, atau dikukus agar rasa asli bahan tetap terjaga. Hal ini mencerminkan gaya hidup masyarakat Papua yang sangat dekat dengan alam.

Tips Menikmati Makanan Khas Papua

  • Cari restoran atau warung lokal di Papua untuk mencicipi makanan otentik.
  • Nikmati papeda dengan kuah ikan kuning untuk pengalaman kuliner khas yang lengkap.
  • Jangan ragu mencoba makanan tradisional seperti ulat sagu jika ingin merasakan sensasi unik.
  • Jika tidak berada di Papua, beberapa restoran khas Papua di kota besar Indonesia juga menyajikan hidangan ini.

Kesimpulan

Makanan khas Papua menyajikan rasa dan pengalaman kuliner yang berbeda dari daerah lain di Indonesia. Dengan bahan alami dan teknik memasak tradisional, kuliner Papua memberikan kelezatan otentik yang layak dicoba siapa saja yang ingin mengenal kekayaan budaya timur Indonesia. Jangan lupa untuk mencicipi papeda, ikan kuah kuning, dan berbagai makanan khas Papua lainnya saat berkunjung ke provinsi ini.

Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Artikel Pilihan

Finance

Newestindonesia.co.id, Kabar baik bagi kamu yang sedang mencari tanah di Bali dengan pemandangan lautan. Dengan luas 15,7 are, Kamu yang berencana membuat sebuah villa...

Finance

Newestindonesia.co.id, Tren penguatan rupiah terus berlanjut dan hari ini nilai tukar rupiah menguat sebesar 43 poin atau 0,27 persen terhadap dolar AS. Dilansir Antara,...

Finance

Newestindonesia.co.id, PT Hillconjaya Sakti, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan konstruksi terkemuka di Indonesia, saat ini membuka kesempatan berkarier bagi para profesional...

Regional

Newestindonesia.co.id, Perkelahian brutal terjadi di arena sabung ayam (tajen) di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali. Arena yang digunakan untuk adu ayam, berubah horor menjadi arena...