Newestindonesia.co.id, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak menguat di awal perdagangan hari ini. IHSG dibuka naik 0,18 persen ke level 8.655,69.
Pada Kamis kemarin IHSG ditutup menguat 0,33 persen ke level 8.640. Tapi penguatan masih disertai net sell (jual bersih) saham oleh investor asing sebesar Rp182 miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, ANTM, FILM dan BRMS.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak stagnan,” kata Head of Retail Reaearch BNI Sekuritas, Fanny Suherman, Jumat (5/12/2025), dikutip melalui RRI.
Level support IHSG diperkirakan bergerak di rentang 8.550-8.600. Sedangkan level resistansi di kisaran 8.650-8.700.
Menurut Fanny, pelaku pasar masih dalam kondisi ‘wait and see’ menunggu hasil pertemuan the Fed tanggal 9-10 Desember 2025. Pertemuan itu the Fed akan menyampaikan asesmen ekonomi dan suku bunga kebijakan.
Bursa saham di Amerika Serikat masih cenderung menguat. Sementara itu, bursa saham Asia bergerak bervariasi, ada yang indeksnya naik dan ada yang turun.
Pelaku pasar masih optimis the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan ini. Mereka melihat data tenaga kerja AS yang menopang optimisme itu.
Automatic Data Processing (ADP) mencatat penurunan pada payroll (penggajian) sektor swasta. Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran AS turun menjadi 191.000 pada pekan terakhir bulan November.
“Klaim pengangguran itu merupakan level terendah sejak September 2022 dan jauh di bawah ekspektasi 220.000. Pasar kini menunggu laporan belanja konsumen, pendapatan, dan indeks inflasi dari belanja konsumsi pribadi (PCE),” ujar Fanny.
Indeks PCE yang akan dirilis adalah data bulan September, yang rilisnya tertunda. Selain itu, University of Michigan juga akan merilis survei sentimen konsumen di AS untuk Desember.
Editor: DAW



