Newestindonesia.co.id, Dalam dunia jurnalistik, prinsip cover both side merupakan salah satu etika paling penting yang wajib diterapkan oleh wartawan. Prinsip ini bertujuan agar berita yang disajikan bersifat adil, berimbang, dan tidak memihak satu pihak saja. Lalu, bagaimana cara membuat berita cover both side yang benar? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Cover Both Side
Cover both side adalah prinsip jurnalistik yang mengharuskan media menyajikan informasi dari dua atau lebih pihak yang berkepentingan dalam suatu peristiwa. Tujuannya agar pembaca mendapatkan gambaran utuh, objektif, dan tidak bias.
Prinsip ini sangat penting terutama dalam berita yang mengandung konflik, tudingan, polemik, atau perbedaan pendapat.
Mengapa Cover Both Side Itu Penting?
Penerapan cover both side memberikan banyak manfaat, antara lain:
- Menjaga kredibilitas media
- Menghindari berita sepihak atau hoaks
- Melindungi media dari tuntutan hukum
- Memberikan hak jawab kepada semua pihak
- Membantu pembaca menilai informasi secara objektif
Tanpa prinsip ini, sebuah berita dapat dianggap tidak profesional dan melanggar kode etik jurnalistik.
Cara Membuat Berita Cover Both Side yang Benar
1. Pahami Isu Secara Menyeluruh
Sebelum menulis, wartawan harus memahami permasalahan dari berbagai sudut pandang. Jangan langsung menyimpulkan atau memihak satu narasumber saja.
2. Identifikasi Semua Pihak Terkait
Pastikan Anda mengetahui siapa saja pihak yang terlibat, misalnya:
- Pihak yang menuduh
- Pihak yang dituduh
- Pihak penengah (ahli, aparat, atau lembaga resmi)
Semakin kompleks isu, semakin penting menghadirkan banyak perspektif.
3. Wawancarai Kedua Belah Pihak
Langkah utama cover both side adalah mengonfirmasi informasi ke pihak yang berseberangan. Jika satu pihak menyampaikan tudingan, pihak lain wajib diberi kesempatan untuk memberikan klarifikasi atau bantahan.
4. Gunakan Bahasa Netral dan Tidak Menghakimi
Hindari kata-kata yang mengandung opini pribadi atau kesan menyudutkan. Gunakan istilah seperti:
- “menurut keterangan”
- “diduga”
- “mengklaim”
- “membantah”
Bahasa netral membantu menjaga objektivitas berita.
5. Pisahkan Fakta dan Opini
Pastikan pembaca dapat membedakan mana yang merupakan fakta, mana yang berupa pendapat narasumber. Jangan mencampur opini wartawan ke dalam isi berita.
6. Sertakan Hak Jawab Jika Belum Ada Klarifikasi
Jika salah satu pihak belum dapat dihubungi, tuliskan secara jelas bahwa media masih berupaya melakukan konfirmasi. Ini menunjukkan itikad baik dan profesionalisme.
7. Susun Berita Secara Seimbang
Jangan memberi porsi berlebihan pada satu pihak saja. Idealnya, kutipan dan penjelasan dari masing-masing pihak disajikan secara proporsional.
Contoh Penerapan Cover Both Side
Misalnya dalam berita dugaan pelanggaran:
- Pihak A menyatakan adanya dugaan pelanggaran
- Pihak B memberikan bantahan atau klarifikasi
- Pihak berwenang memberikan penjelasan hukum
Dengan demikian, pembaca memperoleh gambaran lengkap tanpa diarahkan pada satu kesimpulan tertentu.
Kesalahan Umum dalam Cover Both Side
Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:
- Hanya mengutip satu narasumber
- Klarifikasi dibuat sekadar formalitas
- Bahasa berita menyudutkan satu pihak
- Judul tidak mencerminkan isi berimbang
Kesalahan ini dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap media.
Kesimpulan
Membuat berita cover both side yang benar bukan hanya soal memenuhi etika jurnalistik, tetapi juga menjaga kualitas informasi yang dikonsumsi publik. Dengan menyajikan berita yang berimbang, netral, dan objektif, media berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang kritis dan cerdas dalam menerima informasi.
Penerapan prinsip cover both side yang konsisten akan meningkatkan kredibilitas media serta melindungi wartawan dari risiko hukum dan etika.
Editor: DAW



