Newestindonesia.co.id, Ida Ayu Uttari Priyadharsini, atau yang lebih dikenal sebagai Tary Mantra, adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin yang juga sukses mengembangkan bisnis skincare miliknya sendiri. Lahir di Denpasar pada 12 November 1991, Tary tumbuh dengan impian yang tidak pernah berubah sejak kecil yaitu menjadi seorang dokter.
Sebagai informasi, Tary merupakan anak dari pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau biasa dikenal Rai Mantra yang kini menjabat anggota DPD RI Bali periode 2024 – 2029 dan Ida Ayu Selly Fajarini atau yang biasa dikenal Selly Rai Mantra.
Perjalanan Pendidikan dan Karier
Tary menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 1 Denpasar. Berbeda dengan sebagian orang yang mungkin memilih jalur karier karena dorongan orang tua, keinginan Tary untuk menjadi dokter sepenuhnya berasal dari dalam dirinya sendiri. Ia berpegang teguh pada cita-citanya hingga akhirnya berhasil meraih gelar dokter, dan melanjutkan pendidikan spesialis di bidang dermatologi dan venereologi (SpDV).
Namun, perjalanan pendidikan itu bukan tanpa tantangan. Saat menempuh pendidikan spesialis, Tary sudah menjadi seorang ibu dari dua anak. Menjalani peran sebagai mahasiswa dan ibu sekaligus membuat masa-masa itu menjadi periode tersulit dalam hidupnya.
“Sering harus meninggalkan anak-anak, tapi itu juga menjadi motivasi untuk cepat tamat,” ungkapnya kepada Newest Indonesia. Dan benar saja, semua perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil manis.
SpDV, SpKK, dan SpDVE, Apa Bedanya?
Tary juga menjelaskan tentang istilah SpDV dan SpKK yang sering membingungkan masyarakat. Menurutnya, ketiga gelar ini SpKK (sebelum 2019), SpDV (2019–2022), dan SpDVE (2022 ke atas) memiliki kompetensi yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada waktu kelulusan dan sistem penamaan, namun keahlian serta lingkup praktiknya tetap sama.
Tentang Etskin Indonesia
Sebagai seorang dokter kulit, Tary sangat memahami dinamika dunia perawatan kulit yang semakin berkembang pesat, terutama dengan maraknya tren bisnis skincare maklon. Ia mengingatkan bahwa meskipun suatu produk sudah berizin BPOM, tidak menjamin produk tersebut akan cocok untuk semua jenis kulit.
“Bisa saja menimbulkan jerawat jika kandungannya tidak cocok dengan kondisi kulit seseorang,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia menganjurkan konsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu, terutama untuk kulit yang rentan berjerawat.
Berangkat dari keahlian dan pengalamannya, Tary bersama dua sahabat sesama SpDV mendirikan brand skincare bernama Etskin Indonesia pada tahun 2022. Mereka membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk menganalisis kandungan bahan aktif dalam produk agar sesuai dan aman digunakan di berbagai jenis kulit. Etskin sendiri mengusung tagline yaitu “See a visible difference in your skin health with Etskin.”

Foto: Instagram/tarymantra_dermatologist
Motivasi Untuk Anak Muda
Menutup sesi, Tary memberikan pesan penuh semangat kepada generasi milenial yang ingin menempuh jalan sebagai dokter sekaligus pengusaha. Menurutnya, passion adalah fondasi utama. “Kalau sudah passion, menjalaninya tidak akan terasa berat,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kreativitas, baik dalam mengembangkan ilmu maupun dalam menjalankan bisnis.
“Awal merintis usaha pasti berat, tapi tetap harus semangat dan sabar. Berani memulai, mau terus belajar, serta terbuka terhadap kritik dan saran adalah kunci utama,” tutupnya.
Penulis & Editor: DAW
