Newestindonesia.co.id – Bogor, Menjelang malam pergantian Tahun Baru 2026, Polresta Bogor Kota mengimbau masyarakat untuk tidak menyelenggarakan kembang api maupun konvoi kendaraan sebagai bentuk perayaan. Imbauan ini disampaikan sebagai wujud simpati terhadap masyarakat yang tengah berduka akibat bencana di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Sumatera.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo, menegaskan bahwa Polri tidak akan mengeluarkan izin penggunaan kembang api karena kondisi nasional yang dinilai kurang kondusif untuk perayaan besar. Arahan tersebut sejalan dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota Bogor Nomor: 100.3.4/7259-BAKESBANGPOL.
“Tidak menggunakan kembang api pada malam pergantian Tahun Baru 2026, Polri tidak mengeluarkan izin sesuai arahan Pemerintah karena situasi saat ini semua merasakan suasana kebatinan yang sama, dan kita sama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera,” ujar Kombes Eko, seperti dikutip melalui detikNews.
Selain itu, Polresta Bogor Kota juga mengingatkan agar tidak ada konvoi kendaraan roda dua maupun roda empat. Aparat kepolisian akan melakukan tindakan tegas kepada pelanggar, termasuk memutar balik kendaraan yang membawa penumpang di bak terbuka.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari konsumsi minuman keras, narkoba, dan perilaku melanggar hukum lainnya selama momen pergantian tahun. Polresta Bogor berharap masyarakat dapat mematuhi aturan lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di titik-titik keramaian.
Kombes Eko juga mengajak warga menjaga toleransi serta persatuan, sehingga perayaan Tahun Baru dapat berlangsung dengan aman, damai, dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Ia turut meminta wisatawan yang datang ke Kota Bogor untuk lebih waspada terhadap keselamatan anak-anak selama perayaan.
“Mari kita sambut Tahun Baru 2026 dengan penuh rasa syukur, menjaga persatuan, serta menjadikan Kota Bogor tetap aman, tertib, dan kondusif,” tutupnya.
Berita Terkait Tren Serupa:
• Berbagai daerah di Indonesia mengeluarkan imbauan serupa untuk menyambut tahun baru tanpa kembang api, termasuk di Tasikmalaya dan Kabupaten Klaten, sebagai bentuk empati terhadap korban bencana dan untuk menjaga ketertiban masyarakat.
• Kebijakan larangan pesta kembang api juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk menunjukkan rasa kepedulian terhadap bencana yang sedang terjadi.
Editor: DAW
