Newestindonesia.co.id – Jakarta, Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas), Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi rekayasa lalu lintas menyeluruh untuk menghadapi potensi lonjakan arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 yang diperkirakan berlangsung hingga awal Januari 2026.
Menurut Irjen Agus, fokus utama strategi ini adalah mengantisipasi kepadatan kendaraan yang diproyeksikan meningkat tajam di jalur tol utama, khususnya pada titik pertemuan arus dari arah Trans Jawa dan Bandung di KM 66 Tol Jakarta–Cikampek. Untuk itu, Korlantas akan mempertimbangkan pemanfaatan Tol Jakarta–Cikampek Selatan (Japek Selatan) secara fungsional apabila diperlukan untuk mengurai kepadatan di titik rawan tersebut.
Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 1 Januari 2026 setelah perayaan Tahun Baru, dan kembali meningkat pada 3–4 Januari 2026, seiring aktivitas masyarakat yang kembali bekerja. Korlantas pun menyiapkan sejumlah skenario pengaturan lalu lintas untuk menjaga kelancaran perjalanan pulang ke Jakarta dan wilayah lain di Pulau Jawa.
Strategi Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan
Beberapa langkah strategis yang telah dipersiapkan oleh Korlantas Polri antara lain:
1. Penggunaan Jalan Alternatif dan Fungsional
Korlantas mengevaluasi pemanfaatan Tol Japek Selatan secara fungsional untuk membantu mereduksi kepadatan di jalur utama Tol Jakarta–Cikampek, terutama pada titik pertemuan arus besar kendaraan dari berbagai wilayah.
2. One Way Sepenggal dan Contra Flow
Apabila kepadatan kendaraan mencapai batas tertentu — contohnya di KM 414 yang menjadi indikator volume tinggi — Korlantas akan memberlakukan one way sepenggal atau contraflow untuk membantu pengaturan aliran kendaraan yang berjalan dari arah luar Jakarta menuju pusat kota.
3. Penyekatan dan Koordinasi dengan Polda
Selain strategi rekayasa di ruas tol, pengaturan kendaraan berat seperti truk sumbu tiga juga dipantau dan dibatasi untuk mengurangi hambatan di jalur utama. Koordinasi antar satuan dan Polda prioritas turut diperkuat untuk penanganan arus balik di berbagai titik strategis.
4. Posko dan Pengawasan Real-Time
Pemantauan lalu lintas dilakukan secara real-time melalui Posko Utama di Kilometer 29 Tol Jakarta–Cikampek serta command center yang terhubung dengan ETLE dan sistem pemantauan digital lainnya. Hal ini memungkinkan respon cepat terhadap lonjakan kendaraan di berbagai wilayah.
Evaluasi Keselamatan dan Imbauan untuk Pengendara
Korlantas Polri mengungkapkan bahwa upaya pengamanan serta pengendalian lalu lintas selama masa libur Nataru menunjukkan hasil yang positif, termasuk penurunan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas hingga sekitar 19,8% dibandingkan periode sebelumnya — sebuah capaian penting menjelang arus balik.
Irjen Agus mengimbau masyarakat pengguna jalan untuk merencanakan perjalanan dengan baik, memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat, serta tetap memprioritaskan keselamatan dan disiplin berlalu lintas. Penting juga bagi pengendara untuk memperhatikan informasi resmi dari petugas di lapangan dan mematuhi rambu serta arahan personel saat berkendara.
Puncak Arus Balik Diperkirakan Masih Berlanjut
Pantauan dan prediksi Korlantas menunjukkan bahwa meskipun arus balik mulai terlihat sejak akhir Desember, puncaknya masih diperkirakan terjadi pada awal minggu pertama Januari 2026 — tanggal yang menjadi fokus penanganan strategis bagi Korlantas dan jajaran.
Dengan persiapan matang dan berbagai skenario rekayasa yang telah disiapkan, Korlantas Polri optimistis dapat menjaga kelancaran arus lalu lintas hingga arus balik Nataru benar-benar berakhir.
Editor: DAW



