Newestindonesia.co.id, PT. Eklanku Indonesia Cemerlang, perusahaan yang berdiri sekitar tahun 2015, dikenal melalui aplikasi OTU Chat, GoWist, Oway dan PayKu. Namun sejak 2018–2020, hanya OTU Chat yang berhasil booming di masyarakat.
Di balik popularitasnya, perusahaan ini diduga menjalankan skema investasi bodong berkedok MLM (Multi Level Marketing) dengan tipu para korban hingga puluhan miliar.
Calon member ditawarkan investasi dengan kedok “promo atau space iklan premium” dengan cashback 5% setiap bulan selama dua tahun. Setelah bergabung menjadi member, untuk menarik cashback diwajibkan melakukan transaksi di aplikasi OTU Chat terlebih dahulu. Website Eklankumax.com kemudian berubah menjadi Premiumku.com yang digunakan untuk penarikan cashback.

Nominal investasi member sangat bervariasi, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 8 miliar, dengan ribuan member di seluruh Indonesia — terbanyak disebut berasal dari Bali. Bisnis ini memiliki jenjang karir seperti FC, Manager, Business Manager, Ambassador, hingga Crown Ambassador, dengan bonus dari transaksi dan perekrutan downline.
Pada pertengahan 2019, Perusahaan Eklanku membuat perusahaan baru bernama PT. Asia Raya Valutama dan mendorong member Eklanku untuk berinvestasi ke trading forex melalui pembelian robot trading Rp 3 juta dengan klaim profit 4–5%. Perusahaan memiliki website baru khusus trading forex bernama Automaxrg8.com.
Laporan mantan karyawan mengungkap penyalahgunaan dana investasi. Dana yang masuk ditransfer ke rekening pribadi direktur Sugiharto, bukan dikelola sesuai janji kepada member. Pada akhir 2019 perusahaan mulai gagal bayar, penarikan dana investor tertunda hingga akhirnya total macet pada awal 2020. Ribuan member tidak dapat menarik uang mereka hingga sekarang.
Pemilik perusahaan sekaligus direktur bernama Sugiharto, Selalu berjanji untuk mengembalikan uang kepada member. Namun hingga kini tak ada satu pun janjinya terrealisasi.
Hingga kini, para korban berharap Polri melakukan penyelidikan atas dugaan investasi bodong PT. Eklanku Indonesia Cemerlang dan PT. Asia Raya Valutama.
Penulis & Editor: DAW



