Newestindonesia.co.id, Dalam pasar SUV Indonesia, kedua model dari Mitsubishi ini menarik perhatian: Xforce sebagai SUV kompak 5‐penumpang, dan Destinator sebagai SUV 7‐penumpang yang lebih besar dan premium. Dalam artikel ini kita akan membahas: spesifikasi utama, perbedaan design & fitur, keunggulan & kekurangan, serta estimasi pajak kendaraan di Indonesia. Semua untuk membantu Anda memilih mana yang lebih unggul sesuai kebutuhan.
Spesifikasi Utama
Mitsubishi Xforce
Beberapa spesifikasi utama:
- Mesin: 1.5 L bensin (1.498 cc) dengan rasio tenaga ~104 hp dan torsi ~141 Nm.
- Ukuran: panjang ~4.390 mm, lebar ~1.810 mm, tinggi ~1.660 mm, wheelbase ~2.650 mm.
- Ground clearance : sekitar 222 mm.
- Konsep: 5‐penumpang, SUV kompak, cocok untuk penggunaan sehari‐hari dan perkotaan.
Mitsubishi Destinator
Beberapa spesifikasi utama:
- Mesin: 1.5 L turbocharged (kode 4B40) menghasilkan ~120 kW (~163 PS) dan torsi ~250 Nm.
- Ukuran: panjang ~4.680 mm, lebar ~1.840 mm, tinggi ~1.780 mm, wheelbase ~2.815 mm.
- Ground clearance : 214 mm atau 244 mm tanpa under-cover.
- Konsep: SUV 7‐penumpang, dengan fokus keluarga dan ruang kabin lebih besar.
Perbandingan Utama & Mana yang Lebih Unggul
Dimensi, ruang & konfigurasi penumpang
Destinator unggul dalam hal ukuran dan kapasitas:
- Xforce hanya 5 penumpang, sedangkan Destinator adalah 7 penumpang (baris ketiga tersedia).
- Dimensi lebih besar → ruang kabin lebih luas pada Destinator, terutama untuk keluarga atau yang membutuhkan baris ketiga.
- Jika Anda memprioritaskan fleksibilitas penumpang/ruang bawaan, Destinator lebih unggul.
Performa mesin & karakter berkendara
- Mesin Destinator yang turbocharged menawarkan torsi yang jauh lebih besar (~250 Nm) dibandingkan Xforce (~141 Nm) → performa lebih responsif terutama saat beban penuh atau tanjakan.
- Xforce lebih ringan dan kompak → mungkin lebih cocok untuk kondisi perkotaan, parkir, manuver.
Jadi jika performa dan kapasitas menjadi prioritas → Destinator unggul; jika kemudahan dan kelincahan menjadi prioritas → Xforce bisa lebih cocok.
Fitur & segmentasi
- Karena positioning yang lebih premium dan besar, Destinator hadir dengan fitur lebih lengkap dan nuansa lebih “premium”.
- Xforce menawarkan paket SUV kompak dengan harga relatif lebih terjangkau (meskipun angka pastinya tergantung varian).
- Desain keduanya mirip dari depan dan keluarga desain yang sama, namun konstruksi berbeda.
Efisiensi & penggunaan sehari-hari
- Kendaraan yang lebih besar seperti Destinator mungkin memiliki konsumsi bahan bakar sedikit lebih tinggi, biaya operasional lebih besar (ban, servis, pajak lebih besar karena nilai mobil lebih tinggi).
- Untuk penggunaan harian di kota atau sebagai mobil kedua, Xforce bisa jadi pilihan yang lebih “praktis”.
Pajak & biaya kepemilikan
Kami bahas estimasi pajak kendaraan di bagian bawah artikel. Namun secara umum, karena Destinator lebih besar dan “lebih premium”, nilai jual kendaraan bisa lebih tinggi → potensi pajak (PKB) juga lebih tinggi dibanding Xforce.
Kesimpulan: Mana yang Lebih Unggul?
Tidak ada jawaban tunggal yang “pasti” karena tergantung kebutuhan Anda. Namun garis besar:
- Jika Anda mencari SUV untuk keluarga besar, sering membawa banyak penumpang atau barang, menginginkan performa lebih, dan siap menanggung biaya lebih → Destinator adalah pilihan unggul.
- Jika Anda membutuhkan SUV yang lebih compact, mudah digunakan di kota, dan fitur cukup untuk 5 penumpang, dengan biaya kepemilikan lebih ringan → Xforce adalah pilihan praktis.
Untuk unggul secara keseluruhan tanpa kompromi ruang/kapasitas → Destinator bisa dikatakan lebih unggul. Namun jangan lupa biaya operasional dan pajaknya harus dipertimbangkan.
Estimasi Pajak Mobil di Indonesia
Berikut panduan umum cara menghitung pajak mobil di Indonesia, yang bisa Anda gunakan untuk kedua model.
- Tarif umum PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) untuk mobil pribadi: sekitar 2% dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) pada tahun pertama.
- Komponen pajak tahun pertama meliputi: BBN-KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor), PKB, SWDKLLJ, biaya administrasi plat dan STNK.
- Contoh simulasi: jika nilai jual mobil Rp 250 juta, PKB ~2% × Rp 250 juta = Rp 5 juta, ditambah komponen lain seperti SWDKLLJ, biaya administrasi.
- Untuk mobil besar/segmen premium, NJKB akan lebih tinggi → pajak juga lebih tinggi.
Estimasi sederhana untuk kedua model
Misalnya jika Xforce memiliki harga sekitar Rp 400 juta (contoh) dan Destinator sekitar Rp 500 juta (contoh) – (harap konfirmasi harga resmi).
- Untuk Xforce: 2% × Rp 400 juta = Rp 8 juta + tambahan lainnya.
- Untuk Destinator: 2% × Rp 500 juta = Rp 10 juta + tambahan lainnya.
Jadi pajak tahunan dan biaya kepemilikan Destinator bisa lebih besar dibanding Xforce.
Catatan: Ini adalah estimasi kasar. Tarif lokal, koefisien bobot, status kepemilikan kendaraan (mobil ke-2/ke-3 atas satu nama) bisa memengaruhi tarif pajak.
Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW
