Newestindonesia.co.id, Bell’s Palsy adalah kondisi kelumpuhan atau kelemahan mendadak pada salah satu sisi otot wajah. Penderita sering kali terlihat seperti wajahnya menurun di satu sisi, sulit tersenyum, menutup mata, atau menggerakkan bibir. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat.
Pengertian Bell’s Palsy
Bell’s Palsy terjadi ketika saraf wajah (nervus fasialis) mengalami peradangan atau tekanan, sehingga sinyal dari otak ke otot wajah terganggu. Akibatnya, otot pada salah satu sisi wajah tidak bisa berfungsi normal.
Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba, bahkan saat seseorang bangun tidur di pagi hari.
Penyebab Bell’s Palsy
Penyebab pasti Bell’s Palsy belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor berikut sering dikaitkan dengan kemunculannya:
- Infeksi virus seperti herpes simplex (penyebab luka di bibir), herpes zoster, atau influenza.
- Sistem imun melemah, misalnya karena stres atau kelelahan.
- Paparan dingin berlebihan, seperti tidur di bawah AC langsung atau terkena angin malam.
- Peradangan pada saraf wajah yang mengganggu aliran darah ke jaringan saraf.
Gejala Bell’s Palsy
Beberapa gejala umum yang dapat dirasakan penderita Bell’s Palsy antara lain:
- Wajah terlihat miring atau turun di satu sisi.
- Sulit menutup salah satu mata.
- Air liur menetes tanpa sadar.
- Kesulitan berbicara atau makan.
- Kehilangan kemampuan mengecap rasa di sebagian lidah.
- Nyeri di belakang telinga atau rahang.
Gejala biasanya muncul tiba-tiba dalam waktu 24–48 jam.
Cara Mengobati Bell’s Palsy
Penanganan Bell’s Palsy bertujuan untuk mengurangi peradangan saraf dan membantu pemulihan fungsi otot wajah. Berikut beberapa cara umum pengobatannya:
Obat-obatan
- Kortikosteroid seperti prednison dapat mengurangi peradangan saraf.
- Antivirus diberikan jika dicurigai infeksi virus herpes sebagai penyebab.
- Obat pereda nyeri bila disertai rasa nyeri di area telinga atau wajah.
2. Fisioterapi
Terapi wajah atau senam otot wajah sangat membantu mempercepat pemulihan. Fisioterapis akan mengajarkan latihan seperti:
- Mengangkat alis, tersenyum, atau meniup pipi.
- Memijat lembut bagian wajah yang lemah.
3. Perawatan Mata
Jika mata sulit menutup, gunakan tetes mata pelumas atau penutup mata saat tidur agar tidak kering dan terinfeksi.
4. Perawatan di Rumah
- Hindari paparan udara dingin langsung ke wajah.
- Konsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat.
- Hindari stres berlebih karena dapat memperlambat penyembuhan.
Berapa Lama Bell’s Palsy Bisa Sembuh?
Sebagian besar penderita membaik dalam 2 hingga 3 minggu, dan sembuh total dalam waktu 3 hingga 6 bulan. Namun, pada kasus yang berat, gejala dapat bertahan lebih lama atau meninggalkan sedikit kelumpuhan permanen.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksa ke dokter jika:
- Wajah tiba-tiba lumpuh dalam waktu singkat.
- Kelumpuhan terjadi di kedua sisi wajah.
- Disertai gejala lain seperti pusing, sulit bicara, atau kelemahan di tangan dan kaki.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menyarankan tes tambahan seperti MRI atau CT scan untuk memastikan diagnosis.
Kesimpulan
Bell’s Palsy adalah kelumpuhan sementara pada otot wajah akibat gangguan saraf. Meski bisa sembuh dengan sendirinya, pengobatan dini dan fisioterapi rutin dapat mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi.
Jadi, bila wajah tiba-tiba terasa kaku atau menurun di satu sisi, segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW
