Newestindonesia.co.id, Leher kaku sering dikaitkan dengan salah posisi tidur atau terlalu lama menatap layar. Namun, banyak juga yang percaya bahwa stres bisa menyebabkan leher kaku. Apakah hal ini benar adanya, atau hanya mitos belaka? Yuk, kita bahas lebih dalam.
Fakta: Stres Dapat Menyebabkan Leher Kaku
Bukan mitos — stres memang bisa menyebabkan otot leher terasa tegang dan kaku. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh secara otomatis merespons dengan reaksi “fight or flight”, yaitu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin. Reaksi ini membuat otot, termasuk di area leher dan bahu, menegang sebagai bentuk perlindungan diri.
Jika stres berlangsung lama, otot-otot tersebut akan terus tegang tanpa sempat rileks, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada leher.
Penyebab Leher Kaku Akibat Stres
Beberapa kebiasaan dan kondisi berikut sering memperburuk ketegangan leher saat stres:
- Postur tubuh yang buruk
Duduk membungkuk di depan laptop atau menunduk terlalu lama saat menggunakan ponsel. - Kurang istirahat dan tidur
Stres membuat kualitas tidur menurun, dan tubuh tidak sempat melakukan pemulihan otot dengan baik. - Tidak aktif bergerak
Terlalu lama duduk tanpa peregangan membuat otot leher dan bahu makin kaku. - Menggertakkan gigi atau menegangkan rahang
Tanpa disadari, banyak orang menegangkan rahang saat stres, yang berdampak pada otot leher bagian bawah.
Gejala Leher Kaku Akibat Stres
- Rasa tegang atau berat di leher dan bahu
- Sakit kepala yang menjalar dari tengkuk
- Sulit menoleh ke kanan atau kiri
- Nyeri yang makin terasa saat bekerja atau menghadapi tekanan emosional
Cara Mengatasi Leher Kaku Karena Stres
Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa membantu meredakan leher kaku akibat stres:
- Lakukan peregangan ringan
Putar bahu dan miringkan kepala perlahan ke kanan dan kiri setiap beberapa jam. - Gunakan kompres hangat
Kompres dengan handuk hangat di area leher untuk membantu melancarkan peredaran darah. - Pijat lembut area leher dan bahu
Pijatan ringan bisa membantu mengendurkan otot yang tegang. - Atur waktu istirahat
Tidur cukup 7–8 jam per malam agar otot memiliki waktu pemulihan. - Kelola stres dengan relaksasi
Coba teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk menurunkan ketegangan mental dan fisik.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika leher kaku berlangsung lebih dari seminggu, disertai nyeri parah, mati rasa, atau menjalar ke tangan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Bisa jadi ada masalah saraf atau cedera otot yang memerlukan penanganan medis.
Kesimpulan
Jadi, leher kaku karena stres adalah fakta, bukan mitos. Ketegangan emosional bisa berdampak langsung pada kondisi fisik, terutama otot leher dan bahu. Dengan mengelola stres dan menjaga postur tubuh yang baik, kamu bisa mencegah serta meredakan leher kaku secara alami.
Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW
