Connect with us

Hi, what are you looking for?

Newest Indonesia

Health

Bahaya Sound Horeg untuk Kesehatan Telinga: Jangan Meremehkan!

Credit Stu Smucker
PATHUM THANI, THAILAND - MARCH 4, 2023: Backstage, a Thai dancer rehearses before performing at a wedding reception at the Sawangsamukkeetum Temple (Wat Sawangsamukkeetum) in the town of Pathum Thani, Pathum Thani Province, central Thailand.

Newestindonesia.co.id, Pernah denger istilah sound horeg? Di kalangan anak muda, istilah ini sering dipake buat ngomongin musik atau suara kenceng di tempat-tempat umum yang bikin suasana hype dan seru. Tapi, di balik keseruan dengerin musik dengan volume luar biasa, ada bahaya yang ngintip buat kesehatan telinga kita. Penelitian ilmiah, seperti yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association (2019), menunjukkan bahwa paparan suara keras dalam waktu lama bisa berakibat gangguan pendengaran akut, bahkan sampai menyebabkan kerusakan permanen di telinga. Lho, kok bisa? Baca dulu sebentar yuk!

Pertama, mari ngomongin soal desibel (dB), satuan buat ngukur kerasnya suara. Menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), suara di atas 85 dB, seperti konser musik atau earphone dengan volume full, bisa merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam. Sel-sel ini penting banget buat ngirim sinyal suara ke otak. Kalo rusak, mereka nggak bisa regenerasi, alias mati selamanya. Kalau sound horeg, berapa dB? Rata-rata berada di 100dB! Tentunya bervariasi ada yang lebih rendah dan lebih kencang, tapi rata-ratanya saja sudah luar biasa keras!

Bayangin, dengerin sound horeg di 100 dB selama 15 menit aja udah cukup buat bikin telinga “capek”. Lama-lama, ini bisa jadi gangguan pendengaran.Efeknya nggak cuma itu. Studi di International Journal of Audiology (2020) bilang paparan suara keras juga bisa nyebabin tinnitus, yaitu kondisi di mana telinga berdenging atau berdengung, padahal tidak ada sumber suara eksternal. Bayangin, lagi enak-enak tidur, eh telinga ngeluarin suara “ngiiiing” sendiri. Ga enak banget, kan?

Tinnitus ini bisa bikin susah konsentrasi, stres, bahkan ganggu tidur. Parahnya, kalo udah kronis, susah banget buat sembuh. Selain itu, sound horeg juga bisa bikin telinga kehilangan sensitivitas terhadap suara pelan. Orang yang sering terpapar suara keras cenderung kesulitan denger percakapan di tempat ramai. Jadi, kalo kamu mulai ngerasa, “Duh, orang ngomong kok kurang kenceng,” mungkin itu tanda-tanda telinga udah protes gara-gara kebanyakan horeg.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tapi, tenang, nggak perlu panik, bukan berarti tidak boleh dengerin sound horeg juga kok. Solusi utamanya adalah istirahatin telinga sesekali. Kasih jeda biar telinga nggak kerja keras terus.Jadi, meskipun sound horeg bikin suasana asik dan seru, jangan lupa beri jeda mendegar untuk menjaga kesehatan telinga. Telinga cuma satu pasang, lho, nggak ada cadangan!

Baca juga:  Jalan 1000 Langkah Sehari: Sederhana Tapi Manfaatnya Luar biasa!

Sumber: Berbagai Sumber, Journal in PubMedical.

Editor: @narenstar_ (Internship)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Editor Picks

Business

Newestindonesia.co.id, Bank Mandiri merayakan ulang tahun ke-27 pada Kamis (2/10/2025) dengan mengusung tema Sinergi Majukan Negeri”. Perayaan ulang tahun Bank Mandiri dikemas dalam program bertajuk “HUT...

Health

Newestindonesia.co.id, Cuaca panas yang kerap melanda berbagai wilayah dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan tubuh, khususnya pada kulit. Paparan sinar matahari yang terik berpotensi memicu...

Regional

Newestindonesia.co.id, Chasandra Thenu, Seorang selebgram berasal dari Ambon, Provinsi Maluku diterpa isu bahwa diduga video syurnya bocor di media sosial bersama mantan pacarnya yang...

National

Newestindonesia.co.id, Sebuah perusahaan bernama PT. Eklanku Indonesia Cemerlang yang menaungi usaha berupa aplikasi pada smartphone seperti OTU Chat, GoWist, Oway, PayKu. Namun pada era...

Advertisement