Newestindonesia.co.id, Mobil yang mogok di tengah jalan tentu menjadi mimpi buruk bagi setiap pengendara. Penyebab utama mogok seringkali berasal dari kelalaian dalam perawatan mesin. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perawatan mesin mobil yang tepat agar tidak mogok, terutama bagi Anda yang menggunakan kendaraan setiap hari.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tips dan panduan lengkap untuk menjaga performa mesin mobil Anda tetap optimal dan bebas dari risiko mogok.
1. Rutin Ganti Oli Mesin
Oli mesin berfungsi sebagai pelumas yang mencegah gesekan antar komponen. Oli yang kotor atau kadaluarsa bisa menyebabkan kerusakan mesin hingga mogok. Pastikan Anda mengganti oli sesuai jadwal, yaitu setiap 5.000–10.000 km tergantung jenis oli dan pemakaian kendaraan.
Tips:
- Gunakan oli berkualitas sesuai spesifikasi pabrik.
- Periksa level oli setiap 2 minggu sekali.
2. Periksa Sistem Pendingin
Overheat adalah penyebab umum mesin mogok. Sistem pendingin, terutama radiator dan air radiator (coolant), harus selalu dicek agar mesin tidak panas berlebihan.
Tips:
- Gunakan coolant, bukan air biasa.
- Cek kondisi selang radiator dan kipas pendingin secara berkala.
3. Perhatikan Kondisi Aki
Aki mobil yang lemah atau rusak bisa menyebabkan mesin sulit menyala atau mati mendadak. Pastikan aki memiliki tegangan normal dan terminalnya tidak berkarat.
Tips:
- Bersihkan terminal aki secara berkala.
- Ganti aki setiap 1,5–2 tahun tergantung kondisi.
4. Rutin Cek Filter Udara
Filter udara yang kotor menghambat aliran udara ke mesin, menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan performa menurun. Ini bisa berujung pada mesin tersendat atau mogok.
Tips:
- Bersihkan filter setiap 10.000 km.
- Ganti filter udara setiap 20.000–30.000 km.
5. Servis Busi Secara Berkala
Busi yang aus atau kotor membuat pembakaran tidak sempurna, yang dapat menyebabkan mobil susah hidup atau mogok. Busi idealnya diganti setiap 20.000–30.000 km.
Tips:
- Gunakan busi sesuai rekomendasi pabrikan.
- Ganti lebih cepat jika sering melewati jalur macet atau menanjak.
6. Periksa Timing Belt dan V-Belt
Timing belt yang putus bisa menyebabkan kerusakan mesin serius. Begitu juga dengan V-belt yang menggerakkan alternator dan kompresor AC.
Tips:
- Ganti timing belt setiap 60.000–100.000 km.
- Periksa kondisi V-belt setiap kali servis berkala.
7. Jangan Abaikan Lampu Indikator Mesin (Check Engine)
Jika lampu indikator mesin menyala, jangan abaikan. Ini adalah sinyal bahwa ada masalah pada sistem mesin, yang bisa berujung mogok jika tidak segera ditangani.
Tips:
- Segera periksa ke bengkel saat lampu menyala.
- Gunakan scanner OBD jika tersedia untuk diagnosis awal.
Kesimpulan
Melakukan perawatan mesin mobil secara rutin adalah kunci utama untuk mencegah mogok di jalan. Dengan memperhatikan oli, aki, filter, busi, dan sistem pendingin, Anda bisa menjaga performa mobil tetap prima dan perjalanan tetap lancar. Jangan tunggu sampai mesin bermasalah — jadwalkan servis berkala dan cek rutin agar mobil Anda selalu dalam kondisi terbaik.
Sumber: Berbagai Sumber, Editor: DAW
